PITUTUR.id - Dia menari cha-cha-cha di atap sebuah gedung di Medan. Dia tersenyum dan bernyanyi. Dia tampak bahagia dan santai.
Tapi dia bukan seorang penari profesional atau penyanyi terkenal.
Dia adalah Anwar Congo, seorang pembunuh massal yang mengaku telah membunuh setidaknya 1.000 orang.
Anwar Congo lahir pada 19 Februari 1937 di dekat ladang minyak di Medan.
Keluarganya cukup kaya dan menentang kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada 1945.
Dia berhenti sekolah saat berusia 12 tahun dan terjun ke dunia kriminal.
Awalnya, dia bergabung dengan sekelompok pemuda yang menjual tiket bioskop secara ilegal.
Dia dan teman-temannya sering menonton film-film Hollywood yang menampilkan aksi kekerasan dan kejahatan.
Tidak lama kemudian, dia terlibat dalam kejahatan yang lebih serius.
Dia dan temannya memeras uang dari pengusaha-pengusaha Tionghoa, terlibat dalam penyelundupan dan perjudian ilegal, dan bahkan menjadi pembunuh bayaran.
Dia mengaku bahwa percobaan pertamanya untuk membunuh seseorang dengan menggunakan buah durian gagal total.
Pada 1965, terjadi peristiwa G30S/PKI yang gagal. Sebagai respons, militer Indonesia melakukan pembersihan politik terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai komunis.
Anwar Congo dan temannya, Adi Zulkadry, direkrut oleh tentara untuk menjadi bagian dari regu kematian yang menyiksa dan membunuh ratusan orang yang diduga simpatisan PKI.
Anwar Congo mengembangkan metode pembunuhan dengan menggunakan kawat untuk mencekik korban.
Artikel Terkait
Nasib Irjen Napoleon Bonaparte di Polri Masih Menggantung, Kompolnas Minta Segera Disidang Etik
Tragedi Imam Masykur: Nyawa Melayang akibat Tindakan Aparat, Tubuh Terbuang
Selebgram Palembang Terjerat Narkoba, Suaminya Bandar Sabu Internasional
Dari Pajak ke Restoran, Kisah Korupsi Rafael Alun
Dedengkot Komunis Vladimir Lenin 'Hari Ini' Tewas Ditembak oleh Seorang Wanita
Kejutan Bareskrim: Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana
Selebgram Adelia Putri Salma Terjerat Narkoba Internasional: Fakta Mengejutkan sebagai Istri Bandar!
Syakir Daulay, Aktor yang Terancam Sanksi karena Melecehkan Teks Proklamasi
Wulan Guritno Akan Diperiksa Terkait Promosi Judi Online, Ini Kata Pakar Hukum dan Psikologi
Kisah Tragis Seorang Gadis di Sampang, Berawal dari Medsos, Berakhir Digilir Empat Pemuda di Rumah Kosong
KPK Akan Periksa Cak Imin Soal Dugaan Korupsi Pengawasan TKI