Tragedi Imam Masykur: Nyawa Melayang akibat Tindakan Aparat, Tubuh Terbuang

JAKARTA, PITUTUR.id - Pemuda bernama Imam Masykur, yang berusia 25 tahun dan berasal dari Mon Keulayu, Kabupaten Bireuen, Aceh, telah meninggal dunia setelah mengalami penculikan dan penyiksaan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan dua anggota TNI lainnya.

Tragedi ini merenggut nyawa Imam Masykur dan jasadnya ditemukan terbuang di sebuah kali di daerah Karawang, Jawa Barat.

Imam Masykur adalah seorang pemuda yang memutuskan meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Ciputat, Tangerang Selatan beberapa bulan yang lalu.

Baca Juga: Deretan Kasus Kekerasan yang Melibatkan Anggota Paspampres

Ia memulai usaha dengan menjual kosmetik dan obat-obatan di sebuah kios berukuran 3 x 5 meter yang terletak di Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur.

Pada hari Sabtu, tanggal 12 Agustus 2023, sekitar pukul 17.00, kios tempat Imam berdagang mendapat kunjungan dari sejumlah orang yang tampak tegap dengan gaya potongan rambut cepak.

Salah seorang saksi, yang enggan disebutkan namanya, melaporkan peristiwa ini. Sebuah insiden antara Imam dan salah satu dari orang tersebut juga menyita perhatian warga di sekitar lokasi.

Walaupun beberapa warga mencoba untuk melerai, orang tersebut dengan tegas mengklaim sebagai aparat kepolisian dengan tinggi yang menjulang serta gaya potongan rambut cepak yang khas.

Baca Juga: Paspampres, Pasukan Pengawal Presiden atau Pasukan Penganiaya Rakyat?

Saksi tersebut juga menambahkan bahwa dalam kejadian tersebut, orang tersebut tidak bergerak sendirian.

Ada beberapa orang lain yang menunggu dalam sebuah mobil. Mereka berhasil membawa pergi Imam Masykur, mengakhiri kehadirannya di kiosnya.

Keesokan harinya, Said Sulaiman, sepupu Imam, menerima panggilan dari nomor telepon Imam.

Dalam panggilan tersebut, Imam dengan suara terengah-engah mengemukakan tuntutan untuk mendapatkan uang sebesar Rp50 juta agar bisa dibebaskan.

Pada malam yang sama, penculik juga menghubungi ibu Imam dan mengancam akan membunuh Imam jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.