PITUTUR.id - Dua Terdakwa Kasus pembunuhan (carok) yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Hasan Basri dan Muhammad Wardi divonis 10 tahun penjara.
Vonis tersebut dijatuhkan dalam sidang putusan yang digelar di pengadilan negeri Bangkalan, Senin (05/08/2024).
Putusan dibacakan oleh Hakim Ketua Ernila Widikartikawati.
Dalam putusan yang dibacakannya, Hakim Ketua Ernila Widikartikawati menyatakan terdakwa Hasan Basri Bin Muhammad Syarf dan Muhammad Wardi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan dan turut serta melakukan pembunuhan.
"Menjatuhkan kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 tahun," ujarnya, membacakan putusan.
Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang sebelumnya menuntut Hasan 15 tahun dan Wardi 14 tahun dengan dakwaan primer yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan berbagai pertimbangan majelis hakim, dakwaan primer tersebut dinyatakan tidak terbukti kepada kedua terdakwa.
Namun pada tuntutan subsider, yakni pasal 338, kedua terdakwa terbukti melakukan dan turut serta melakukan tindakan pembunuhan, sehingga kedua terdakwa dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.
Baca Juga: TOP 5 Pantai di Bangkalan Cocok untuk Destinasi Liburan Keluarga
Menanggapi hasil sidang putusan tersebut, tim kuasa hukum kedua terdakwa, Bachtiar Pradinata mengatakan, pihaknya sangat menghormati putusan tersebut apapun kenyataannya.
Dia juga mengapresiasi terhadap majelis hakim yang telah mempertimbangkan seluruh fakta persidangan secara utuh dalam putusan tersebut yang mana fakta tersebut tidak termuat sama sekali di dalam tuntutan jaksa penuntut umum.
"Kami sangat mengapresiasi bahwasanya masih ada keadilan di bumi Bangkalan ini, dan di Pengadilan Negeri Bangkalan inilah tempat mencari keadilan, bukan di Kejaksaan," katanya.
Baca Juga: Punya Tempat Luas dan Aesthetic! Ini 5 Rekomendasi Kafe Hits untuk Nongkrong di Bangkalan
Artikel Terkait
Anggota DPR RI Kecam Bebasnya Ronald Tannur, Hakim Kasus Pembunuhan Dini Sera Afrianti Disebut Hilang Hati Nurani
DPR RI Desak Pencekalan Gregorius Ronald Tannur Terkait Kasus Pembunuhan Dini Sera Afrianti
Tak Hanya Pembunuhan, Kriminolog UI Nilai Kasus Ronald Tannur sebagai Bentuk Kekerasan Berbasis Gender