Ibunya bertanya "mau kemana, cong, jangan keluar". Kemudian Hasan menjawab " Maaf umi, aya ada masalah" Sambil mencium tangan ibunya.
Kemudian dua bersaudara itu berangkat menaiki sepeda motor berboncengan menuju Bujuk Korong. Sesampainya di lokasi, Hasan melihat sudah ada sekitar 10 orang memegang senjata di lokasi tersebut.
Kemudian Hasan menepuk pundak Wardi dua kali sebagai tanda supaya berhenti.
Setelah itu, Hasan meloncat dari atas sepeda motor tersebut untuk mendekati orang-orang yang sedang berkumpul dan memegang senjata tersebut.
Setelah Hasan mendekat, kumpulan orang tersebut langsung saling serang dengan Hasan.
Meski Hasan sendiri kumpulan orang tersebut terdesak sehingga Hasan berhasil menjatuhkan korban Mat Tanjar. Kemudian, Hasan dikeroyok oleh Mat Tardam, Mat Jehri dan Hafid.
Melihat hal tersebut, kemudian Wardi masuk ke arena perkelahian untuk membantu kakaknya, sehingga sebanyak 4 orang meninggal dalam kejadian tersebut.
Setelah itu, sempat ada orang (pengikut Mat Tanjar) yang tidak dikenal oleh Hasan dan Wardi hendak maju menyerang, namun dihentikan oleh Hasan dan diminta agar tidak ikut campur.
Orang tersebut kemudian mundur dan pergi dari lokasi tersebut.
Setelah itu, Hasan sempat diam seolah tidak menyadari apa yang sudah terjadi.
Sampai akhirnya datang Wardi mengajak Hasan untuk meninggalkan tempat tersebut.
Setelah itu, keduanya langsung pulang ke rumahnyarumahnya.
Keduanya sempat bersembunyi di lahan kodong di belakang rumahnya sambil menghubungi kakak mereka, Abdurrahman.
Setelah itu datang Kepala Desa Bumi Anyar bersama beberapa petugas kepolisian dari Polsek Tanjung Bumi untuk menjemput keduanya dan dibawa ke Polres BangkalanBangkalan yang langsung dilakukan penahanan.***
Artikel Terkait
Anggota DPR RI Kecam Bebasnya Ronald Tannur, Hakim Kasus Pembunuhan Dini Sera Afrianti Disebut Hilang Hati Nurani
DPR RI Desak Pencekalan Gregorius Ronald Tannur Terkait Kasus Pembunuhan Dini Sera Afrianti
Tak Hanya Pembunuhan, Kriminolog UI Nilai Kasus Ronald Tannur sebagai Bentuk Kekerasan Berbasis Gender