Nasib Irjen Napoleon Bonaparte di Polri Masih Menggantung, Kompolnas Minta Segera Disidang Etik

PITUTUR.id - Irjen Napoleon Bonaparte, mantan Kadiv Hubinter Polri yang terjerat dua kasus hukum, kini sudah bebas bersyarat dari Lapas Cipinang sejak 17 April 2023.

Namun, nasibnya di tubuh Polri masih belum jelas. Apakah ia akan dipecat atau tetap bertugas hingga pensiun pada November 2023?

Bonaparte, yang dikenal sebagai polisi busuk dan pembela agama dengan cara melemparkan "anu" ke penista agama, terlibat dalam skandal pelarian buron kasus Bank Bali, Djoko Tjandra.

Baca Juga: Inilah 10 Negara dengan Mata Uang Paling Rendah di Dunia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Ia diduga menerima suap sebesar $350.000 AS dan $200.000 Singapura dari Djoko Tjandra untuk menghapus namanya dari daftar red notice Interpol.

Atas perbuatan itu, Bonaparte divonis empat tahun penjara dan denda Rp 100 juta oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Selain itu, ia juga terbukti melakukan penganiayaan terhadap rekan satu selnya, Muhammad Kosman alias M Kace, di Rutan Bareskrim Polri.

Baca Juga: Kuliner Khas Tuban: 6 Hidangan Legendaris yang Patut Dicicipi

Ia divonis lima bulan 15 hari penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Namun, hukuman itu tampaknya tidak cukup untuk membuat Bonaparte insaf. Ia masih belum juga menjalani sidang etik Polri yang bisa mengakhiri karirnya sebagai polisi.

Padahal, menurut aturan, setiap anggota Polri yang terlibat tindak pidana harus disidang etik untuk menentukan sanksi disiplin.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa sidang etik untuk Bonaparte masih dalam proses.

Baca Juga: Syarief Hasan Beli Lukisan SBY Seharga Rp510 Juta, Ini Alasannya

Ia tidak bisa memastikan kapan sidang itu akan digelar. "Ya kan terus bekerja ya, pasti dilakukan itu ya," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2023).