Pada tahun 2003, rupiah mengalami penguatan lagi, dari 9.000 rupiah menjadi 8.500 rupiah per dolar AS. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi, sekitar 4,8% pada tahun 2003, yang didorong oleh meningkatnya konsumsi domestik dan ekspor.
Selain itu, rupiah juga terbantu oleh adanya perbaikan iklim politik dan keamanan di Indonesia, setelah berhasil mengadakan pemilihan umum legislatif dan presiden yang demokratis dan damai.
Pada tahun 2004, rupiah mengalami penguatan lagi, dari 8.500 rupiah menjadi 8.000 rupiah per dolar AS. Hal ini disebabkan oleh adanya optimisme pasar terhadap terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dikenal sebagai tokoh reformis dan profesional.
Selain itu, rupiah juga terbantu oleh adanya surplus neraca perdagangan Indonesia, yang mencapai 16,7 miliar dolar AS pada tahun 2004.
Pada tahun 2005, rupiah mengalami pelemahan, dari 8.000 rupiah menjadi 10.000 rupiah per dolar AS.
Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan harga minyak dunia, yang menyebabkan meningkatnya subsidi energi yang harus dibayar oleh pemerintah, dan mengganggu keseimbangan fiskal.
Selain itu, rupiah juga terpengaruh oleh adanya kenaikan suku bunga AS, yang membuat dolar AS menjadi lebih menarik bagi investor.
Pada tahun 2006, rupiah mengalami pelemahan lagi, dari 10.000 rupiah menjadi 11.000 rupiah per dolar AS.
Baca Juga: Siasat Rafael Alun Tutupi Gratifikasi Rp 16,6 Miliar, Cuci Uang Pakai Nama Istri, Anak, dan Ibu
Hal ini disebabkan oleh adanya ketegangan politik dan keamanan di Indonesia, seperti demonstrasi besar-besaran menentang kenaikan harga BBM, dan serangan teroris di Bali.
Selain itu, rupiah juga terpengaruh oleh adanya krisis utang Yunani, yang membuat pasar keuangan global menjadi khawatir, dan menghindari aset-aset berisiko, termasuk rupiah.
Pada tahun 2007, rupiah mengalami penguatan, dari 11.000 rupiah menjadi 9.000 rupiah per dolar AS.
Hal ini disebabkan oleh adanya pemulihan ekonomi Indonesia, yang mencapai pertumbuhan sekitar 6,3% pada tahun 2007, yang didorong oleh meningkatnya investasi asing dan domestik, serta ekspor.
Selain itu, rupiah juga terbantu oleh adanya penurunan harga minyak dunia, yang mengurangi beban subsidi energi bagi pemerintah.
Artikel Terkait
Sebelum Meninggal, Korban Disuruh Telepon Keluarganya Kirim Uang Rp 50 Juta
Ponorogo, Masuk Daftar Daerah Rawan Politik Uang di Pemilu 2024, Ini Alasannya
Siasat Rafael Alun Tutupi Gratifikasi Rp 16,6 Miliar, Cuci Uang Pakai Nama Istri, Anak, dan Ibu
Video Pengemis di Kota Bogor Simpan Uang Rp 50 Juta di Celana, Viral di Medsos
Xiaomi dan Redmi: Dua Sisi Mata Uang yang Berbeda
Waspada Uang Mutilasi, BI: Cek Nomor Seri dan Desain Uang Rupiah
Dari Hakim Agung hingga Napi Seumur Hidup: Jejak-Jejak Akil Mochtar sebagai Pelaku Korupsi dan Pencucian Uang
Rahasia Terbongkar! Menghasilkan Uang Kilat di Telegram: 8 Strategi Hebat Menggebrak Dompet Anda
Video Viral Zulhas Ketua Umum PAN Bagi-bagi Uang Jadi Sorotan KPK
Sule Terseret Kasus Dugaan Promosi Judi Online, Ngaku Dapat Uang Sedikit dan Tanpa Kontrak