Dari Satu ke Belasan Ribu, Rupiah Makin Sampah?

Photo Author
- Minggu, 1 Oktober 2023 | 15:36 WIB
Ilustrasi gambar uang
Ilustrasi gambar uang

Akibatnya, nilai tukar mata uang Asia anjlok, dan menyebabkan krisis ekonomi, sosial, dan politik.

Era Reformasi: Rupiah Berfluktuasi

Pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie, yang menggantikan Soeharto setelah lengser akibat krisis moneter, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai berfluktuasi.

Pada tahun 1998, rupiah sempat menguat, dari 16.800 rupiah menjadi 6.500 rupiah per dolar AS.

Hal ini disebabkan oleh adanya reformasi politik dan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, serta bantuan dana dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang membuat investor asing kembali percaya terhadap Indonesia.

Namun, keadaan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1999, rupiah kembali melemah, dari 6.500 rupiah menjadi 15.000 rupiah per dolar AS.

Hal ini terkait dengan adanya ketidakstabilan politik dan keamanan di Indonesia, seperti referendum Timor Timur, kerusuhan Ambon, dan pemilihan umum pertama di era reformasi.

Selain itu, rupiah juga terpeng rupiah juga terpengaruh oleh krisis ekonomi global, yang disebabkan oleh meledaknya gelembung dotcom di AS, dan menurunnya permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia.

Pada tahun 2000, rupiah mengalami penguatan, dari 15.000 rupiah menjadi 8.500 rupiah per dolar AS.

Baca Juga: Waspada Uang Mutilasi, BI: Cek Nomor Seri dan Desain Uang Rupiah

Hal ini disebabkan oleh adanya perbaikan kondisi politik dan keamanan di Indonesia, setelah terpilihnya Presiden Abdurrahman Wahid, yang dikenal sebagai tokoh moderat dan demokratis.

Selain itu, rupiah juga terbantu oleh adanya surplus neraca perdagangan Indonesia, yang mencapai 9,8 miliar dolar AS pada tahun 2000.

Pada tahun 2001, rupiah kembali melemah, dari 8.500 rupiah menjadi 11.000 rupiah per dolar AS. Hal ini terkait dengan adanya krisis politik di Indonesia, yang berujung pada pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid, dan pengangkatan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, rupiah juga terpengaruh oleh adanya serangan teroris 11 September 2001 di AS, yang membuat pasar keuangan global menjadi panik, dan menghindari aset-aset berisiko, termasuk rupiah.

Pada tahun 2002, rupiah mengalami penguatan, dari 11.000 rupiah menjadi 9.000 rupiah per dolar AS. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan fiskal dan moneter yang disiplin dari pemerintah dan Bank Indonesia, yang berhasil menekan inflasi dan defisit anggaran.

Selain itu, rupiah juga terbantu oleh adanya peningkatan investasi asing di Indonesia, yang mencapai 4,3 miliar dolar AS pada tahun 2002.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rasyiqi

Sumber: Berbagai Sumber, Bank Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Linieritas Pembangun Insan Cendekia di Sekolah Dasar

Minggu, 26 November 2023 | 08:38 WIB

Gibran Membangkang, PDIP Meradang

Selasa, 31 Oktober 2023 | 07:04 WIB

Politik Makan Siang Ala Jokowi

Selasa, 31 Oktober 2023 | 06:16 WIB

Wartawan, Si Pemberi Suara yang Terluka

Kamis, 5 Oktober 2023 | 13:35 WIB

Dari Satu ke Belasan Ribu, Rupiah Makin Sampah?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 15:36 WIB

Terpopuler

X