Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Bagaimana Sejarah Kesenian Batik di Nusantara?

Photo Author
- Senin, 2 Oktober 2023 | 13:19 WIB
Seorang pembatik sedang membuat motif batik menggunakan canting dan malam (Unsplash/Mahmur Maganti)
Seorang pembatik sedang membuat motif batik menggunakan canting dan malam (Unsplash/Mahmur Maganti)

PITUTUR.idBatik berasal dari kata "ambatik" yang artinya adalah sebuah kain yang memiliki banyak titik.

Akhiran dari kata "batik", yaitu "tik", artinya adalah titik atau ujung yang digunakan untuk membuat sebuah motif titik.

Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, kata "batik" juga berasal dari bahasa Jawa, yaitu "tritik".

Baca Juga: Bukan Sekadar Indah, Ini Sejarah dan Makna Filosofis Motif Batik Mega Mendung Cirebon

Kata "batik" terbentuk dari gabungan dua kata, yaitu "amba" yang berarti menulis, serta "titik" yang berarti titik.

Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang dan telah dikenal sejak abad ke-17.

Pada awalnya, motif batik didominasi oleh bentuk binatang dan tanaman.

Namun, seiring waktu, motif batik berkembang dan mencakup pola-pola yang menyerupai awan dan relief candi.

Baca Juga: Hukum Perayaan Maulid Nabi Bid'ah? Ini Pendapat Buya Yahya dari Ponpes Al-Bahjah Cirebon

Kesenian batik di Indonesia telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Salah satu contoh seni batik dari Kerajaan Majapahit adalah Arca Bhairawa, yang diciptakan di Sumatera pada abad ke-14.

Kesenian batik mulai berkembang di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Pengenalan batik cap, metode pembuatan batik dengan cetakan, terjadi setelah Perang Dunia I berakhir, yaitu pada tahun 1920.

Sejarah batik di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Pengembangan batik banyak dilakukan pada masa Kesultanan Mataram, dan tradisi ini berlanjut pada masa Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Sumber: Kemendikbud

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X