Masyarakat Samin: Komunitas yang Hidup dengan Ajaran 'Sedulur Sikep' 

Photo Author
- Minggu, 10 September 2023 | 12:23 WIB
Tugu Samin adalah salah bentuk penghargaan masyarakat Samin untuk mengenang jasa Surosentiko Samin di Bojonegoro (Foto/Youtube Dika TV)
Tugu Samin adalah salah bentuk penghargaan masyarakat Samin untuk mengenang jasa Surosentiko Samin di Bojonegoro (Foto/Youtube Dika TV)

PITUTUR.id - Masyarakat Samin adalah sebuah kelompok masyarakat yang hidup dengan mengamalkan ajaran Samin.

Ajaran ini berasal dari Samin Surosentiko (Raden Kohar), yang lahir pada tahun 1859 di Klopodhuwur, Randublatung, Blora.

Salah satu tempat yang masih ada pengikut ajaran Samin adalah di dusun Jepang, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kabupaten Bojonegoro, Bumi Angling Dharma yang Kaya Potensi

Dusun Jepang terletak di tengah hutan, di perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro dan Ngawi. Di sana tinggal sekitar 258 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa.

Namun hanya sekitar 100 KK (250 jiwa) yang benar-benar ngugemi (menjalankan dengan sungguh-sungguh) ajaran Samin.

Meskipun ada juga penduduk pendatang, namun mereka tetap rukun dan gotong royong dengan semua orang. Karena prinsip Samin adalah sami-sami (bersama-sama).

Mereka menganggap semua orang sebagai saudara, tanpa membedakan status atau latar belakang.

Masyarakat Samin juga dikenal dengan nama Peniten atau Sedulur Sikep. Menurut Mbah Hardjo Kardi (85), seorang sesepuh Masyarakat Samin di Jepang, nama-nama itu tidak masalah.

Peniten berarti sikap untuk niteni (memperhatikan) ajaran dari leluhur. Sedulur berarti saudara, sikep berarti senjata.

Sedulur sikep berarti ajaran Samin yang mengajarkan perlawanan tanpa senjata atau tanpa kekerasan. Karena awalnya ajaran Samin adalah bentuk protes terhadap penjajahan Belanda.

Mereka tidak melawan dengan cara fisik, tetapi dengan cara menolak segala macam aturan pemerintah kolonial Belanda.

Misalnya, mereka menolak membayar pajak karena mereka percaya bahwa tanah yang mereka garap adalah milik Tuhan dan warisan nenek moyang.

Terkenal Kejujurannya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yusron Hidayatullah

Sumber: kemendikbud.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X