PITUTUR.id - Larangan menikah di bulan Suro menjadi sebuah mitos masyarakat Jawa yang sampai saat ini masih terus dijalankan.
Walaupun ada yang tidak percaya, namun kenyataannya beberapa orang tetap menghindarinya.
Konon katanya, menikah di bulan muharram menurut islam tersebut kurang bagus.
Beberapa tokoh masyarakat meyakini kalau menggelar ijab, nanti rumah tangganya akan dirundung kesialan bahkan tidak langgeng.
Mitos ini memang sudah berkembang sejak zaman dulu dan terus diturunkan sampai sekarang.
Ada yang mengatakan, kepercayaan tersebut berasal dari ajaran agama Hindu Budha, tetapi ada pula sumbernya dari kisah Nabi Muhammad.
Baca Juga: Simak Deretan Tradisi dan Mitos Malam 1 Suro, Kamu Percaya?
Sejarah Larangan Menikah di Bulan Suro
Masyarakat Jawa tidak akan lepas dari tradisi Kerajaan Mataram Islam yang sudah diwariskan turun-temurun.
Termasuk kepercayaan tentang larangan setiap orang menggelar acara pernikahan di bulan Muharram tersebut.
Walaupun masih belum jelas secara pasti kapan mulai dan siapa yang mengawalinya, tetapi kerajaan Mataram Islam punya peranan penting.
Dimana menurut mereka suro merupakan bulan kesedihan.
Karena rasa sedih tersebut, sudah sepantasnya untuk tidak melakukan kegiatan bersenang-senang seperti pesta, termasuk mengadakan sebuah pernikahan.
Kondisi tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian seperti,
Artikel Terkait
Hati-hati! Saat Menentukan Hari Baik Pindah Rumah Menurut Primbon Jawa, Karena Dapat Berakibat Buruk
Waspada! Ini Arti Telapak Tangan Kiri Gatal Menurut Primbon Jawa
Perhatikan, Ini dia 16 Arti Mimpi Cerai Dengan Suami Menurut Primbon Jawa
Tradisi Adat Solo Jelang Tahun Bahu Hijriyah, Ini Dia Rute Acara Kirab Pusaka 1 Suro
Simak Deretan Tradisi dan Mitos Malam 1 Suro, Kamu Percaya?