Jadi Tradisi di Bangkalan, Kerapan Sapi Piala Bupati Seleksi 48 Sapi untuk Lomba di Piala Presiden

PITUTUR.id - Kabupaten Bangkalan mempunyai banyak tradisi yang terus dilestarikan oleh masyarakatnya, salah satunya adalah kerapan sapi. 

Tradisi kerapan sapi ini dilaksanakan oleh Pemkab Bangkalan pada acara Kerapan Sapi Tradisional Piala Bupati tahun 2024 pada Minggu, 18 Agustus 2024. 

Dalam acara yang dilaksanakan di Stadion Kerapan Sapi RP. Moh Noer Bangkalan ini, sebanyak 48 pasang sapi berlomba untuk menjadi juara dan maju ke lomba selanjutnya, yakni Kerapan Sapi Tradisional Piala Presiden. 

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Gelar Penutupan HUT ke-79 RI dengan Meriah, Pj Bupati Ucapkan Terima Kasih kepada Masyarakat

Kerapan Sapi Tradisional Piala Bupati Bangkalan tahun 2024 dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M Edie. 

Arief menjelaskan bahwa tradisi di Bangkalan ini selalu berhasil mendapat perhatian masyarakat sehingga menjadi acara yang paling dinantikan. 

"Setiap kali diadakan, kerapan sapi selalu mendapat sambutan yang meriah dari warga," kata Arief seperti dilansir Pitutur.id dari laman Pemkab Bangkalan. 

Baca Juga: Catat Lokasinya! Wisata Bukit Hidayah Jadi Tempat Liburan Baru yang Seru di Bangkalan

Sebelum acara dimulai, terdapat penampilan tradisional Men Ramen Ngerabbah Sapeh yang dimainkan oleh Miroton Dance Bangkalan. 

Kemudian, Arief dan jajaran Forkopimda serta tokoh kerapan sapi, Pakar Sakera Madura melepaskan peserta pertama untuk memulai perlombaan. 

Kerapan Sapi Tradisional Piala Bupati itu sendiri menurut Arief merupakan seleksi tingkat kabupaten yang nantinya menghasilkan sapi-sapi pemenang untuk maju ke Kerapan Sapi Tradisional Piala Presiden pada September mendatang. 

Baca Juga: Meriahkan HUT Ke-79 RI, Pj Bangkalan dan Puluhan Rider Konvoi ke Lokasi Penurunan Bendera

Selain menciptakan suasana yang meriah, antusiasme masyarakat di Bangkalan dalam kegiatan ini juga memberikan dampak positif pada kunjungan wisatawan ke kabupaten ini. 

Secara tidak langsung tradisi kerapan sapi tersebut pada akhirnya berkontribusi pula pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan.