Tradisi Adat Solo Jelang Tahun Bahu Hijriyah, Ini Dia Rute Acara Kirab Pusaka 1 Suro

Photo Author
- Sabtu, 6 Juli 2024 | 15:06 WIB
Acara Kirab Pusaka 1 Suro yang digelar di Jawa Tengah.
Acara Kirab Pusaka 1 Suro yang digelar di Jawa Tengah.

 

PITUTUR.id - Kirab Pusaka 1 Suro menjadi event tahunan yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Solo dan sekitarnya. Gelaran tersebut diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dalam menyambut malam pergantian tahun sesuai kalender Jawa.

Seperti diketahui hari Minggu, 7 Juli 2024 besok seluruh umat Islam di Indonesia memperingati Tahun Baru Hijriyah. Bagi masyarakat Jawa momen tersebut sangat penting karena berhubungan dengan kehidupan dan spiritualitas.

Ada serangkaian acara yang disiapkan dan puncaknya adalah melakukan kirab, sekaligus mengarak kebo bule. Selain itu ada juga berbagai benda pusaka keraton yang menjadi lambang dari kekuatan roh nenek Moyang.

Kapan Kirab Pusaka 1 Suro Diadakan dan Ini Rutenya

Menurut jadwal, acara sakral ini akan diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta pada Minggu, 7 Juli 2024 pada pukul 23.59, atau lebih tepatnya senin waktu dini hari. Sebelum acara puncak tersebut dimulai, akan ada serangkaian kegiatan terlebih dulu.

Baca Juga: Lomba Perahu Naga Meriahkan Peringatan Hari Air Dunia di Surakarta

Hal ini konon sudah dilakukan secara turun-temurun, walaupun tidak ada sejarah yang mencatat kapan tepatnya pertama kali dilakukan. Namun menurut berbagai pakar, sejak zaman Pakubuwono ke II, hanya saja sumber lain juga menyebutkan sejak Pakubuwono X.

Pelaksanaan rangkaian Kirab Pusaka 1 Suro akan diadakan pada sore hari karena, menurut penanggalan Jawa, satu hari dimulai dari sore bukan pagi. Semua itu sudah disesuaikan juga dengan sistem penanggalan Sultan Agung yang menggunakan metode Kurup Asapon.

Menariknya dalam upacara ini adalah semua orang yang ada di keraton akan mengikuti serangkaian kegiatan tersebut dari awal sampai akhir. Bahkan, masyarakat akan memadati dan berharap keberkahan didapatkan.

Untuk rutenya sendiri tidak jauh berbeda seperti tahun lalu yaitu Keraton menuju ke Jalan Slamet Riyadi, Jenderal Sudirman, Brigjen Katamso, Diponegoro, Kapten Kartini, kembali ke Jalan Slamet Riyadi lagi dan berakhir di pamedan sasana sewaka.

Baca Juga: Peluang Diterima Tinggi untuk Lamar PPPK Guru di 7 Daerah Teratas Jawa Tengah dengan Formasi Berlimpah

Mengambil Kotoran Kerbau Agar Berkah

Bukan hanya sembarang kirab dan upacara tradisional saja, masyarakat kota Solo juga berharap akan mendapatkan keberkahan. Caranya dengan mengambil kotoran dari kerbau bule yang mengikuti arakan tersebut.

Kepercayaan tersebut memang sudah ada sejak turun-temurun. Beberapa warga yang melihat meyakini bahwa, kotoran tersebut memiliki unsur ajaib, sehingga bisa juga digunakan sebagai penolak bala, mendatangkan rezeki sampai menangkal kesialan.

Sekedar informasi pada saat Kirab Pusaka 1 Suro ini berlangsung, seluruh abdi dalem dan jajaran Keraton Surakarta dilarang berbicara sama sekali, bahkan makan, minum serta bercanda juga dilarang, termasuk bagi peserta umum yang juga ingin ikut.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulandari Noor

Sumber: surakarta.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X