Hukum Perayaan Maulid Nabi Bid'ah? Ini Pendapat Buya Yahya dari Ponpes Al-Bahjah Cirebon

Photo Author
- Selasa, 19 September 2023 | 20:47 WIB
Buya Yahya, pimpinan ponpes al-Bahjah Cirebon (Tangkap Layar al-Bahjah TV)
Buya Yahya, pimpinan ponpes al-Bahjah Cirebon (Tangkap Layar al-Bahjah TV)

PITUTUR.idBuya Yahya menjelaskan perbedaan pandangan yang ada di masyarakat, terutama di kalangan umat Islam, mengenai perayaan Maulid Nabi.

Sebagian umat Islam merayakan Maulid Nabi setiap tahun pada tanggal 12 Rabiul Awal, merujuk pada tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah perayaan Maulid Nabi boleh atau tidak dalam kalangan umat Muslim di Indonesia.

Buya Yahya menjelaskan pandangan tersebut dalam sebuah pengajian yang dipimpinnya di saluran YouTube Al-Bahjah TV.

Seorang jamaah bertanya mengenai perdebatan yang sedang terjadi di daerah mereka mengenai peringatan Maulid Nabi, di mana satu pihak ingin merayakan sementara pihak lain menganggapnya sebagai bid'ah (perbuatan baru dalam agama).

Baca Juga: Cuci Kramik Berusia 700 Tahun! Ini Sejarah Tradisi 'Siraman Panjang' di Keraton Kasepuhan Cirebon

Buya Yahya merespons bahwa pelarangan merayakan Maulid Nabi menurutnya terdengar aneh.

Dia berpendapat bahwa mungkin orang yang mengeluarkan pernyataan tersebut salah memahami konsep Maulid Nabi.

"Kalau memang betul ada orang yang katanya ulama lalu mengatakan Maulid Nabi adalah bid'ah, mungkin dia salah pandang tentang apa itu Maulid Nabi," ucap Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, peringatan Maulid Nabi adalah untuk merayakan dan bergembira atas kehadiran Nabi serta mengajak orang lain untuk memperbaharui kegembiraan mereka dengan kehadiran Rasulullah SAW.

Dia menekankan bahwa perintah Allah adalah untuk bersukacita atas rahmat dan karunia-Nya, yang sesuai dengan ayat dalam Al-Quran yang mengatakan bahwa kita harus bersukacita atas rahmat Allah.

Baca Juga: Simak! Filosofi Hidangan Buah-buahan di Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut RKH Karror Bangkalan

"Memperbaharui syukur. Kan disebutkan dalam Al Quran, katakanlah wahai Muhammad kepada umatmu semuanya agar mereka bisa bergembira atas rahmat dan karunia Allah," lanjut Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengatakan bahwa mengagungkan Nabi adalah bagian dari iman, dan umat Muslim harus mengagungkan Nabi sepanjang waktu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Sumber: Al-Bahjah TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X