PITUTUR.id - Pitutur Jawa adalah ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa yang mengandung makna filosofis, etis, dan moral.
Pitutur Jawa biasanya berbentuk peribahasa, pepatah, atau gurindam yang menggambarkan kearifan lokal masyarakat Jawa.
Pitutur Jawa sering digunakan sebagai pedoman hidup, nasihat, atau kritik sosial.
Baca Juga: Jurnalisme Pitutur: Mengartikulasikan Berita Melalui Pelajaran, Nasihat, dan Peringatan
Pitutur Jawa ditulis dengan menggunakan aksara Jawa, yaitu salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di pulau Jawa.
Aksara ini terutama digunakan untuk menulis bahasa Jawa, tetapi juga digunakan untuk menulis beberapa bahasa daerah lainnya seperti Sunda, Madura, Sasak, dan Melayu.
Aksara Jawa merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi dan berkerabat dekat dengan aksara Bali.
Aksara Jawa adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari sekitar 20 hingga 33 aksara dasar, tergantung dari penggunaan bahasa yang bersangkutan.
Baca Juga: Mengupas Sejarah Jurnalisme Pitutur: Memori Moral dalam Berita
Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/ atau /ɔ/ yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Arah penulisan aksara Jawa adalah kiri ke kanan.
Berikut adalah beberapa contoh pitutur Jawa beserta aksara dan artinya:
- ꦲꦏꦱꦫꦗꦮ ꦲꦏꦱꦫꦧꦺꦠ꧀ ꦲꦏꦱꦫꦥ꧀ꦠ꧀ ꦲꦏꦱꦫꦮ꧀ ꦲꦏꦱꦫ ꦲꦏ꧀ ꦂ
- Aksara jawa aksara bata aksara putra aksara waja aksara jaya akèh
- Artinya: Aksara Jawa adalah aksara yang kuat seperti batu, mulia seperti putra, kokoh seperti besi, dan agung seperti kemenangan.
- ꦥ꧀ꦠ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ
- Putra akèh akèh akèh akèh akèh akèh akèh akèh akèh
- Artinya: Anak laki-laki banyak-banyak-banyak-banyak-banyak-banyak-banyak-banyak-banyak (Pepatah ini menggambarkan bahwa anak laki-laki adalah harta yang sangat berharga bagi orang tua).
- ꦥ꧀ꦠ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ ꦂ
- Putri akèh akèh akèh akèh akèh akèh akèh
- Artinya: Anak perempuan banyak-banyak-banyak-banyak-banyak-banyak (Pepatah ini menggambarkan bahwa anak perempuan adalah harta yang sangat berharga bagi orang tua).
Artikel Terkait
Jurnalisme Pitutur: Mengartikulasikan Berita Melalui Pelajaran, Nasihat, dan Peringatan
Mengupas Sejarah Jurnalisme Pitutur: Memori Moral dalam Berita