PITUTUR.id - Salah satu batik yang menjadi ikon Cirebon adalah batik Mega Mendung.
Keunikan batik Mega Mendung ini tidak dapat ditemui di daerah-daerah pesisir utara Jawa lainnya seperti Indramayu, Pekalongan, atau Lasem. Keistimewaannya terletak pada motif awan.
Motif Mega Mendung melambangkan awan pembawa hujan, menjadi simbol kesuburan dan pemberi kehidupan.
Motif batik ini memiliki sejarah terkait dengan kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, khususnya melalui Sunan Gunung Jati yang menikahi wanita Tionghoa bernama Ong Tien.
Baca Juga: Cuci Kramik Berusia 700 Tahun! Ini Sejarah Tradisi 'Siraman Panjang' di Keraton Kasepuhan Cirebon
Karakteristik Mega Mendung atau "awan-awanan" terlihat bukan hanya dari bentuknya yang menyerupai awan dengan warna biru dan merah, tetapi juga dari filosofi yang terkandung di dalamnya. Ini sangat terkait dengan sejarah batik di Cirebon secara keseluruhan.
Dilansir dari skripsi Makna Motif Mega Mendung dan Wadasan Pada Keraton di Cirebon karya Made Casta, perjalanan motif Batik Mega Mendung yang Khas Cirebon dimulai dari masa ketika Pelabuhan Muara Jati atau Cirebon menjadi tempat persinggahan para pedagang Tiongkok, Arab, Persia, dan India.
Pada saat itu, terjadi asimilasi dan akulturasi budaya yang melahirkan berbagai tradisi baru bagi masyarakat Cirebon.
Baca Juga: Simak! Filosofi Hidangan Buah-buahan di Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut RKH Karror Bangkalan
Motif-motif dari budaya Tiongkok dijadikan sebagai inspirasi dan kemudian diolah oleh seniman batik Cirebon dengan sentuhan kearifan lokal yang didominasi oleh budaya Islam.
Dari sinilah, muncul motif-motif batik dengan ragam hias dan keunikan tersendiri, termasuk Mega Mendung.
Batik Mega Mendung Cirebon mengandung makna religius dan filosofis yang dalam.
Garis-garis motifnya melambangkan perjalanan hidup manusia dari kelahiran, masa anak-anak, remaja, dewasa, kehidupan berumah tangga, hingga kematian.
Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Kutai sebagai Bukti Sejarah: Cara Mengajarkan di Sekolah
Artikel Terkait
Masyarakat Samin: Komunitas yang Hidup dengan Ajaran 'Sedulur Sikep'
7 Ajaran dan Kepercayaan Pokok Masyarakat Samin yang dijaga Sampai Saat Ini
Daerah-Daerah di Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah Belanda, Penasaran?
Daerah-Daerah Swapraja di Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah Belanda Secara Langsung
Rebo Wekasan 2023, Ini Cara Sholat Tolak Bala dan Doa Khususnya, Lengkap!
Mengenal Ritual Kopi Manten di Blitar Jawa Timur