45 Merek Unilever di Indonesia yang Masuk Daftar Boikot Pro Israel

Photo Author
- Selasa, 21 November 2023 | 07:07 WIB
Ilustrasi Boikot Produk Israel
Ilustrasi Boikot Produk Israel

PITUTUR.id - Unilever, salah satu perusahaan raksasa yang memproduksi berbagai macam barang konsumsi, kini tengah menjadi sorotan publik.

Pasalnya, perusahaan ini masuk dalam daftar boikot produk Israel yang dilakukan oleh banyak negara, termasuk Indonesia, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Namun, tahukah Anda sejarah dan latar belakang Unilever? Siapa saja pemilik dan pemimpinnya? Dan apa saja produk-produk Unilever yang ada di Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya.

Baca Juga: Yordania Berdiri Teguh: Mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Gaza di Tengah Krisis

Sejarah Unilever

Unilever merupakan hasil penggabungan dua perusahaan, yaitu Margarine Unie dan Lever Brothers.

Margarine Unie adalah produsen margarin asal Belanda, sedangkan Lever Brothers adalah produsen sabun asal Inggris.

Kedua perusahaan ini bersatu pada tahun 1929-1930, setelah Lever Brothers membeli Margarine Unie.

Pada tahun 1930-an, Unilever mulai mengakuisisi berbagai merek terkenal, seperti Pepsodent, Lipton, Chesebrough-Ponds, dan lain-lain.

Unilever juga mulai berekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Unilever membangun pabrik pertamanya di Surabaya pada tahun 1933.

Baca Juga: 40 Pengungsi Rohingya di Aceh Dalam Kondisi Sakit: Membutuhkan Bantuan Medis Segera

Pemilik dan Pemimpin Unilever

Unilever memiliki dua induk perusahaan, yaitu Unilever N.V. yang berbasis di Rotterdam, Belanda, dan Unilever PLC yang berbasis di London, Inggris.

Kedua perusahaan ini memiliki kepemilikan saham yang sama dan dikelola oleh satu tim manajemen.

Saat ini, CEO Unilever adalah Hein Schumacher, yang menjabat sejak Januari 2023. Hein Schumacher adalah orang Belanda yang sebelumnya menjabat sebagai CEO FrieslandCampina, sebuah perusahaan susu multinasional.

Hein Schumacher menggantikan Alan Jope, yang menjabat sebagai CEO Unilever sejak Januari 2019 hingga Desember 2022.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rasyiqi

Sumber: Unilever.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X