Setelah Mediasi dengan Eri Cahyadi, Perseteruan Sekolah Petra Surabaya dan Warga Tompotika Berakhir Damai

Photo Author
- Selasa, 6 Agustus 2024 | 08:20 WIB
Setelah Mediasi dengan Eri Cahyadi, Perseteruan Sekolah Petra Surabaya dan Warga Tompotika Berakhir Damai (IG Eri Cahyadi)
Setelah Mediasi dengan Eri Cahyadi, Perseteruan Sekolah Petra Surabaya dan Warga Tompotika Berakhir Damai (IG Eri Cahyadi)
 
PITUTUR.id - Polemik antara Sekolah Petra dan warga Perumahan Tompotika, Manyar, Surabaya, yang sempat viral di media sosial akhirnya mendapatkan titik terang berkat mediasi langsung dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
 
Kasus ini menarik perhatian publik setelah terungkapnya dugaan bahwa yayasan pendidikan tersebut membayar ratusan juta rupiah per bulan untuk iuran keamanan yang melibatkan beberapa RW di area tersebut.
 
Eri Cahyadi turun tangan dengan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan ketegangan antara Yayasan PPPK Petra dan warga RW IV, RW V, serta RW VII.
 
Dalam mediasi tersebut, Eri menegaskan, "Insya Allah sudah terselesaikan dan tersolusikan dengan baik. Warga Surabaya selalu menyelesaikan masalah dengan kebersamaan. Tidak ada masalah yang tidak bisa dibicarakan. Ini karakter arek Suroboyo," sebagaimana dikutip dari Antara.
 
 
Klarifikasi ini penting setelah tuduhan bahwa Petra membayar ratusan juta per bulan dinyatakan tidak benar.
 
Sebagai gantinya, uang yang dikumpulkan digunakan untuk honor keamanan dan operasional yang melibatkan satpam dan fasilitas seperti HT dan CCTV.
 
Dalam kesempatan yang sama, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa isu utama adalah rencana kenaikan iuran dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta per bulan untuk menutupi kenaikan gaji satpam dari Rp2,7 juta menjadi Rp3 juta.
 
Eri mengatakan, "Di sini ada kesalahpahaman ketika akan ada kenaikan iuran dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta karena gaji satpam akan dinaikkan. Warga masing-masing RW juga membayar iuran senilai total Rp35 juta. Tapi pihak Petra keberatan hingga akhirnya kesalahpahaman tersebut viral."
 
 
Setelah mediasi, disepakati bahwa Petra tidak perlu lagi membayar iuran keamanan.
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Eri Cahyadi (@ericahyadi_)

 
Eri mengungkapkan, "Sekarang tidak dititipkan ke RW, langsung dikelola sendiri oleh Petra. Petra langsung memperbaiki fasilitas umum. Contoh, seperti eceng gondok yang ada di sungai dekat perumahan yang selama ini dikerjakan oleh RW, sekarang dikerjakan oleh Petra."
 
Petra juga akan turut serta dalam pengaturan lalu lintas dan menjaga keamanan perumahan, termasuk membersihkan eceng gondok dan mengatur kemacetan di delapan pintu perumahan.
 
Ketua RW IV, Lili Aldjufri Hasan, menyambut baik solusi yang dicapai, mengatakan, "Kami ingin yang terbaik, ingin secara kekeluargaan. Kami tidak pernah menerima uang satu bulan Rp140 juta."
 
Begitu juga dengan Wakil Direktur Sarpras Yayasan PPPK Petra, Robertus Prananta, yang menambahkan, "Jadi tidak ada iuran, sehingga kami akan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perumahan Tompotika. Karena nanti kami juga bersama pemkot melalui Dishub Surabaya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya untuk mengatur lalu lintasnya dan bozem yang berada di Tompotika.”***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dinda Silviana Dewi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X