PITUTUR.id - Unilever adalah salah satu perusahaan multinasional terbesar di dunia yang memproduksi berbagai macam barang konsumsi, mulai dari sabun, sampo, pasta gigi, es krim, hingga saus tomat.
Dengan lebih dari 400 merek yang tersebar di lebih dari 190 negara, Unilever memiliki jangkauan pasar yang sangat luas dan mendominasi berbagai segmen pasar.
Namun, di balik kesuksesan bisnisnya, Unilever juga kerap menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, terutama terkait dengan isu lingkungan, sosial, dan politik.
Baca Juga: Boikot Produk Unilever: Dampak Nyata pada Penurunan Saham
Salah satu isu yang paling hangat belakangan ini adalah sikap Unilever terhadap konflik Israel-Palestina.
Unilever dikabarkan memiliki hubungan bisnis dengan Israel, baik langsung maupun tidak langsung, dan diduga mendukung agresi Israel terhadap Palestina.
Hal ini membuat banyak orang, terutama umat Islam, marah dan memboikot produk-produk Unilever. Namun, seberapa efektifkah boikot ini? Dan seberapa sulitkah untuk tidak menggunakan atau memboikot produk Unilever?
Unilever dan Israel: Sebuah Hubungan yang Rumit
Unilever memiliki sejarah panjang dengan Israel. Sejak tahun 1937, Unilever telah beroperasi di Israel melalui perusahaan patungan dengan Strauss Group, salah satu produsen makanan terbesar di Israel.
Unilever dan Strauss Group memproduksi dan mendistribusikan berbagai produk, seperti es krim, teh, kopi, susu, dan keju, dengan merek-merek terkenal seperti Ben & Jerry's, Lipton, Magnum, dan Telma.
Baca Juga: Yordania Berdiri Teguh: Mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Gaza di Tengah Krisis
Selain itu, Unilever juga memiliki pabrik sendiri di Israel, yang memproduksi produk-produk seperti Dove, Rexona, Axe, Cif, dan Domestos.
Unilever juga terlibat dalam investasi dan akuisisi di Israel, terutama di bidang teknologi dan inovasi.
Pada tahun 2018, Unilever mengakuisisi perusahaan kecantikan Israel, Carver Korea, senilai 2,7 miliar dolar AS.
Pada tahun yang sama, Unilever juga mengakuisisi perusahaan teknologi Israel, Adgorithms, senilai 140 juta dolar AS.
Artikel Terkait
Aksi Boikot Produk Israel, Ekonom Beri Tanggapan Pengaruh ke PHK Relatif Kecil
Haus!, Donat Bahagia, dan Bittersweet Ganti Bahan Baku demi Dukung Palestina
Boikot Produk Pro Israel Guncang Saham Unilever! Apa Dampaknya pada Pasar Global?
Unilever:sejarah dan pengaruhnya pada industri konsumen global
Analisis strategi pemasaran Unilever