Gempa Bumi dan Tsunami, Dua Fenomena Alam yang Sulit Diprediksi Secara Akurat

Photo Author
- Selasa, 3 Oktober 2023 | 12:17 WIB
Ilustrasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami (Getty Images/kevron2001)
Ilustrasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami (Getty Images/kevron2001)

PITUTUR.id - Indonesia adalah salah satu negara yang paling rawan bencana gempa bumi dan tsunami di dunia.

Hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Eurasia.

Pertemuan lempeng-lempeng ini menghasilkan tumpukan energi yang dapat menyebabkan gempa bumi di kedalaman laut atau darat.

Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami Mengancam, BMKG Gelar Sekolah Lapangan (SLG)

Gempa bumi di laut dapat memicu gelombang tsunami yang dapat merusak pantai dan pulau-pulau di sekitarnya.

Gempa bumi dan tsunami adalah dua fenomena alam yang sulit diprediksi secara akurat.

PITUTUR.id - Meskipun ada berbagai metode dan teknologi untuk mendeteksi gempa bumi dan tsunami, seperti seismograf, satelit, buoy, sirene, dan lain-lain, namun masih ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian dan dampaknya.

Beberapa faktor tersebut antara lain adalah lokasi, magnitudo, kedalaman, waktu, arah, jarak, topografi, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Ancaman Gempa dan Tsunami Selatan Jawa yang Tak Bisa Diprediksi Sudah 7 kali Sejak 1699

Salah satu contoh gempa bumi dan tsunami yang sulit diprediksi adalah gempa bumi Donggala-Sulteng pada 28 September 2018.

Gempa bumi ini terjadi di laut dengan magnitudo 7.7 dan kedalaman 10 km. Gempa bumi ini memicu tsunami yang melanda kota Palu dan sekitarnya dengan ketinggian gelombang mencapai 6 meter.

Tsunami ini tidak terdeteksi oleh buoy karena lokasi gempa bumi yang terlalu dekat dengan pantai. Akibatnya, banyak korban jiwa dan kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan tsunami ini.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Indonesia masih membutuhkan peningkatan kesiagaan dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami (SLG) di wilayah-wilayah yang berpotensi rawan bencana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Isal Arham

Sumber: BMKG, msn.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X