PITUTUR.Id - BMKG dalam prediksinya bahwa laut jawa akan terjadi potensi gempa bumi dan gelombang tsunami.
Dalam analisanya pada bencana alam tersebut tidak ingin terjadi dampak yang sangat parah.
lalu seperti apakah Mitos dan fakta serta solusi dari informasi yang cukup menakutkan tersebut.
Baca Juga: Kabar Gembira RUU ASN Disahkan, Honorer Asli Siap Jadi PPPK
Laut Jawa Selatan merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi gempa bumi dan tsunami akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Namun, banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik tentang fenomena alam ini dan terjebak dalam kesalahpahaman atau mitos yang beredar.
Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang potensi tsunami di Laut Jawa Selatan yang perlu diketahui:
Baca Juga: BMKG Prediksi Tsunami di Selatan Jawa Efek Megathrust, Kapan?
Mitos 1: Gempa bumi dan tsunami di Laut Jawa Selatan bisa diprediksi kapan terjadinya
Fakta: Hingga saat ini, tidak ada metode ilmiah yang bisa memprediksi kapan dan di mana gempa bumi dan tsunami akan terjadi dengan akurasi tinggi.
Gempa bumi dan tsunami adalah fenomena alam yang sulit diprediksi karena dipengaruhi oleh banyak faktor geologis, geofisik, hidrologis, dan meteorologis.
Baca Juga: Pertandingan Liga Champions Asia Antara Tim Arab Saudi dan Iran Dibatalkan Karena Patung
Yang bisa dilakukan adalah menghitung potensi atau kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami berdasarkan sejarah, data, dan model matematika.
Potensi ini hanya menunjukkan adanya bahaya dan lokasinya, tetapi tidak menentukan waktu terjadinya.
Artikel Terkait
Game Edukasi Surabaya Mengatasi Bullying di Sekolah dengan Pembelajaran Menyenangkan, Apa saja ?
Mengungkap Perilaku Bullying: Pentingnya Mengenalkan Bahayanya Sejak Dini!
Kenapa Janda Lebih Betah Menjanda daripada Duda yang Menduda?
Pemerintah Sebut Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dijamin APBN, Jokowi: Tanya Bu Menkeu
Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu: Prabowo dan Titiek Soeharto