BMKG Prediksi Tsunami di Selatan Jawa Efek Megathrust, Kapan?

PITUTUR.id - Dalam perkembangan terbaru, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, kembali memberikan peringatan serius mengenai potensi ancaman gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir Indonesia.

Bahkan, ada prediksi mengerikan mengenai kemungkinan datangnya gelombang tsunami 'raksasa' yang akan menghantam sejumlah wilayah di Jawa akibat dari gempa bumi.

Dia kembali menyoroti bahaya megathrust di selatan pulau Jawa.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dijamin APBN, Jokowi: Tanya Bu Menkeu

Salah satu daerah yang diperkirakan akan terkena dampaknya adalah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Pertanyaan yang muncul adalah, kapan megathrust tersebut diprediksi akan terjadi?

Dwikorita menjelaskan, "Gempa bumi dan tsunami adalah dua fenomena alam yang sulit diprediksi secara akurat. Saat ini, BMKG sedang berupaya maksimal untuk meningkatkan tingkat akurasi prediksi gempa bumi hingga mencapai 90%," seperti yang dikutip dari situs resmi BMKG pada Senin (2/10/2023).

Dengan demikian, urgensi persiapan terhadap gempa bumi dan tsunami menjadi sangat penting.

Selain itu, Dwikorita menekankan pentingnya meningkatkan literasi bencana masyarakat secara berkelanjutan untuk mengurangi risiko gempa bumi dan tsunami di banyak wilayah pesisir Indonesia.

Baca Juga: Permainan Mematikan Bernama Judi Online Hancurkan Hidup Banyak Orang, Ada yang Bangkrut hingga Bunuh Diri

Dia juga mengimbau pemerintah daerah di sepanjang selatan Jawa untuk terus meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Ini termasuk dalam hal penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi, yang dianggap sebagai langkah yang tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Pesan ini disampaikan oleh Dwikorita ketika menggelar Sekolah Lapangan Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/9/2023).

"Kabupaten Kebumen merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia karena posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust selatan Jawa yang memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7," ujarnya.