Fakta Menarik di Balik Kereta Cepat Whoosh, China Punya Saham Hampir Setengahnya

Photo Author
- Senin, 2 Oktober 2023 | 21:33 WIB
Lowongan kerja di PT. Kereta Cepat Indonesia China (Foto: Laman Resmi KCIC)
Lowongan kerja di PT. Kereta Cepat Indonesia China (Foto: Laman Resmi KCIC)

PITUTUR.id - Indonesia resmi memiliki kereta cepat pertama di Asia Tenggara yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.

Kereta cepat ini diberi nama Whoosh, yang berasal dari kata bahasa Inggris yang berarti suara benda yang bergerak sangat cepat.

Kereta Cepat Whoosh merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan China, yang membutuhkan dana pinjaman yang cukup besar dari negeri Tirai Bambu.

Baca Juga: Kereta Cepat Whoosh Resmi Beroperasi, Kemenparekraf Berharap Mampu Tingkatkan Pergerakan Pariwisata Nasional

Namun, Indonesia masih tetap lebih banyak dalam kepemilikan saham proyek kereta cepat ini.

Menurut laman resmi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh merupakan perusahaan konsorsium BUMN Indonesia di bawah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China di bawah Beijing Yawan HSR Co Ltd.

Lantas, seberapa besar nilai saham China pada proyek Kereta Cepat Whoosh ini?

Berdasarkan laman resmi yang sama, pembagian saham Kereta Cepat Whoosh ini adalah 60 persen milik PSBI dan 40 persen Beijing Yawan yang terdiri dari lima BUMN China, yakni CRIC, Sinihydro, CRRC, CRSC, dan CREC.

Baca Juga: Pro dan Kontra Proyek Kereta Cepat yang Disindir Tidak Balik Modal Sampai Kiamat

Meski demikian, proyek kereta cepat ini tak lepas dari kritik karena menjadikan APBN sebagai jaminan utang pembangunan Whoosh.

Salah satu yang dikhawatirkan, Indonesia bakal kena jebakan utang China.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung sebatas tata laksana penjamin terhadap proyek kereta cepat.

Sri Mulyani menambahkan bahwa BPKP dan BPK telah merekomendasikan penanganan cost overrun atau perubahan biaya proyek kereta cepat.

Penjaminan dibutuhkan karena PT KAI selaku ketua konsorsium PSBI harus mencari dana tambahan akibat biaya pembangunan kereta cepat yang membengkak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X