Pitutur.id — Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, mendorong mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk menjadi kreatif dan kaya inovasi guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pernyataan ini disampaikan Khofifah saat memberikan orasi ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat penutupan Dies Natalis ke-23 UTM, Senin 5 Agustus 2024.
Khofifah menekankan bahwa mahasiswa saat ini adalah calon Very Important Person (VIP) yang akan memimpin Indonesia di masa mendatang.
"Mahasiswa yang duduk di bangku perguruan tinggi saat ini adalah para calon VIP saat Indonesia Emas 2045. Mereka adalah para calon pemegang tampuk kepemimpinan di segala lini di masa yang akan datang," ujarnya seperti dikutip dari Antara Jatim Selasa 6 Juli 2024.
Baca Juga: Modernisasi Pasar Loak Surabaya: Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Pasar Loak Surabaya Jadi Ikon Baru
Menurut Khofifah, ini adalah waktu emas untuk menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi bangsa agar mereka kelak menjadi pemimpin berkualitas, inovatif, kompetitif, dan berkarakter.
"Hari ini bicara membangun generasi emas untuk menuju Indonesia emas tidak bisa kita tidak bicara tentang kualitas SDM. Para mahasiswa di sini adalah calon VIP, para calon pemimpin di banyak posisi prestisius di masa yang akan datang,” katanya.
Khofifah menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki tingkat inisiatif yang tinggi biasanya menunjukkan kreativitas dan proaktivitas yang lebih besar.
Mereka tidak hanya menunggu instruksi, tetapi juga secara aktif mencari solusi dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang muncul. Inisiatif, menurut Khofifah, merupakan elemen krusial yang mendukung pencapaian kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.
Orang yang memiliki inisiatif sering kali lebih siap menghadapi tantangan dan perubahan karena mereka terbiasa berpikir ke depan dan merencanakan tindakan yang diperlukan.
Baca Juga: Bahas Kemenangan Timnas Muda, Dosen Unair Soroti Peran Vital Pembinaan Atlet Usia Dini
Mereka cenderung lebih inovatif, mampu melihat peluang di tengah kesulitan, dan tidak mudah menyerah saat menghadapi hambatan.
Dengan inisiatif yang tinggi, seseorang dapat mencapai keberhasilan tidak hanya dalam karier profesional mereka tetapi juga dalam kehidupan pribadi, karena mereka terus berusaha untuk memperbaiki diri dan situasi di sekitar mereka.
Khofifah menekankan bahwa inisiatif adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh para calon pemimpin masa depan, terutama mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi.
Dengan memiliki inisiatif, mereka akan mampu membawa perubahan positif dan berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Seseorang yang memiliki inisiatif tinggi cenderung lebih kreatif, proaktif, dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik. Oleh karena itu, inisiatif dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan," jelasnya.
Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi dalam mencapai kesuksesan. Menurutnya, kisah sukses besar jarang terjadi karena upaya individu semata. Sebaliknya, keberhasilan yang signifikan sering kali merupakan hasil kerja keras dari banyak orang yang bekerja sama menuju tujuan yang sama.
Ia menjelaskan bahwa ketika lebih banyak orang berkontribusi dengan usaha dan keterampilan mereka, peluang untuk mencapai kesuksesan menjadi lebih besar.
Kolaborasi memungkinkan berbagai ide, perspektif, dan keahlian untuk digabungkan, menciptakan solusi yang lebih efektif dan inovatif.
Dalam era modern ini, terutama dengan adanya Revolusi Industri 5.0, kerja sama tim menjadi semakin penting karena tantangan yang dihadapi juga semakin kompleks dan membutuhkan pendekatan multidisiplin.
Khofifah mendorong mahasiswa untuk terus membangun jaringan dan kemitraan dengan berbagai pihak. Dengan jaringan yang luas dan komunikasi yang baik, kolaborasi dapat terjalin dengan lebih mudah dan efisien.
Di masa depan, kerja sama tim dan sinergi antarindividu dan organisasi akan menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan dan mencapai tujuan besar, termasuk dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Success story mayoritas tidak tercipta karena kerja keras satu orang saja. Melainkan semakin banyak orang yang bekerja keras maka semakin besar kesuksesan yang bisa diraih," tambahnya.
Khofifah menjelaskan pergeseran besar dalam cara manusia berkomunikasi sebagai contoh nyata dari kemajuan teknologi dan inovasi yang cepat.
Dulu, komunikasi dilakukan melalui telepon kabel yang mengharuskan orang untuk terhubung secara langsung dengan perangkat telepon di rumah atau kantor. Teknologi ini membatasi mobilitas dan fleksibilitas dalam berkomunikasi.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, telah terjadi perubahan dramatis. Kini, hampir setiap orang memiliki telepon genggam pribadi, dan bahkan sering kali seseorang memiliki lebih dari satu perangkat.
Perubahan ini menunjukkan bagaimana inovasi teknologi telah membuat komunikasi menjadi jauh lebih mudah, cepat, dan fleksibel. Telepon genggam memungkinkan komunikasi instan di mana saja dan kapan saja, mendukung perkembangan dunia yang semakin terhubung.
Khofifah menyoroti bahwa transformasi ini adalah contoh dari kemajuan zaman yang pesat, yang tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lainnya. Perubahan ini didorong oleh teknologi dan inovasi yang terus berkembang, dan merupakan refleksi dari bagaimana dunia terus maju menuju era yang lebih modern dan terhubung.
"Kalau kita lihat dulu, orang kalau mau berkomunikasi harus lewat telepon kabel. Sekarang, setiap orang punya telepon genggam masing-masing. Bahkan satu orang bisa dua. Ini adalah contoh perkembangan zaman yang sangat pesat ditunjang teknologi dan inovasi," ujarnya.
Khofifah menegaskan bahwa pembelajaran di kampus harus ditunjang dengan kreativitas yang mumpuni agar adaptif dengan perkembangan global dan mewujudkan lulusan berkualitas.
Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu juga menyebut bahwa menurut prediksi Pricewaterhouse Coopers (PwC), Indonesia diperkirakan akan menduduki peringkat ke-4 ekonomi terbesar dunia pada 2050.
Oleh karena itu, peran perguruan tinggi selain untuk menyiapkan SDM yang siap memimpin pada Indonesia Emas 2045, juga harus menyiapkan SDM yang dapat mewujudkan proyeksi ekonomi terbesar seperti yang dilaporkan PwC.***
Artikel Terkait
Khofifah Indar Parawansa Berkunjung ke Kasepuhan Tebuireng dalam Rangka Ziarah dan Diskusi
Hasil Survei Pilkada Jatim 2024, Khofifah-Emil Dardak Belum Tentu Menang Mudah
Khofifah Indar Parawansa Dinilai Sulit Dikalahkan, Pengamat: Kekuatan Muslim NU yang Dukung Sangat Besar
Khofifah Indar Parawansa Dorong Mahasiswa Berinovasi untuk Wujudkan Indonesia Emas