Boikot Israel: Produk Ibu dan Anak yang paling jadi sasaran

PITUTUR.id - Sejak konflik Israel-Palestina memanas pada November 2023, banyak negara-negara berpenduduk muslim, termasuk Indonesia, melakukan aksi boikot.

Aksi boikot itu dilakukan terhadap produk-produk yang dinilai mendukung atau memiliki keterkaitan dengan Israel.

Aksi ini didorong oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan segala bentuk dukungan terhadap agresi Israel terhadap Palestina.

Baca Juga: Aksi Boikot Produk Pro Israel: Antara Solidaritas dan Keresahan

Namun, seberapa besar dampak boikot ini terhadap pasar Indonesia? Apa saja produk yang paling terkena imbasnya?

Dan bagaimana respons pemerintah dan pelaku usaha terkait gerakan ini?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Compas.co.id, sebuah perusahaan riset pasar online, melakukan survei di platform e-commerce menggunakan metode crawling pada periode 8 - 21 November 2023.

Survei ini melibatkan 96 brand yang masuk dalam daftar yang diboikot.

Hasil survei menunjukkan bahwa penurunan jumlah transaksi terbanyak terjadi pada kategori ibu dan bayi mencapai 16% atau 27 ribu transaksi.

Transaksi produk-produk kategori kesehatan turun 15% atau 46 ribu transaksi, sedangkan makanan dan minuman turun 12% atau 46 ribu transaksi.

Baca Juga: Mengenal 7 Tanda Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Wajib Peka

CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata mengatakan bahwa penurunan jumlah transaksi mencapai 240 ribu transaksi.

"Menariknya, 36 brand atau sebanyak 38% produk justru mendapatkan performa positif dari segi jumlah transaksi," ujarnya dalam siaran pers dikutip Jumat (8/12).

Hanindia menambahkan bahwa transaksi penjualan kategori perawatan kecantikan justru mengalami peningkatan sebanyak 159 ribu transaksi atau 7% dibanding periode sebelum boikot.