PITUTUR.id - Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang untuk menyakiti orang lain secara fisik atau emosional.
Bullying bisa terjadi di mana saja, termasuk di sekolah, tempat bermain, atau bahkan di dunia maya.
Bullying dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan perkembangan anak, seperti stres, depresi, trauma, rendah diri, hingga bunuh diri.
Baca Juga: Belanja Hemat di Akhir Pekan dengan Promo JSM Alfamart
Namun, tidak semua anak yang menjadi korban bullying mau atau bisa menceritakan pengalaman buruknya kepada orang tua.
Ada beberapa alasan mengapa anak enggan berbicara, misalnya merasa malu, takut, bersalah, atau tidak percaya diri.
Oleh karena itu, orang tua perlu peka dan waspada terhadap tanda-tanda anak yang mengalami bullying.
Berikut ini adalah 7 tanda anak jadi korban bullying yang perlu diketahui oleh orang tua, menurut pakar psikologi dan pendidikan:
Enggan sekolah
Anak yang menjadi korban bullying di sekolah biasanya akan merasa takut dan cemas untuk kembali ke tempat tersebut.
Mereka akan mencari alasan untuk tidak berangkat sekolah, seperti pura-pura sakit, minta izin, atau bolos.
Anak juga akan menunjukkan sikap gelisah, rewel, atau menangis saat harus berangkat sekolah.
Sering sakit kepala dan sakit perut
Stres dan kecemasan akibat bullying dapat memicu gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut.
Anak yang mengalami bullying sering mengeluhkan rasa sakit ini, terutama di pagi hari sebelum sekolah.
Gejala ini bisa menjadi alasan bagi anak untuk menghindari sekolah atau aktivitas lain yang berhubungan dengan pelaku bullying.
Artikel Terkait
Mie Instan, Makanan Praktis yang Mengintai Kesehatan
Dari Makanan Elite Hingga Makanan Anak Kost: Kisah Mie di Indonesia
Mie Instan Indonesia: Dicintai di Gaza, Diboikot di Tanah Air
Belanja Hemat di Akhir Pekan dengan Promo JSM Alfamart
Tragedi Fatir, Korban Perundungan yang Meninggal Dunia, Apa yang salah dengan pendidikan kita?