Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian? Penjelasan Ilmiah yang Menarik

PITUTUR.id - Anda mungkin pernah mendengar kisah-kisah luar biasa tentang orang-orang yang selamat setelah jatuh dari ketinggian yang sangat tinggi, seperti dari pesawat terbang, gedung bertingkat, atau tebing.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apakah ada rahasia atau trik khusus yang bisa meningkatkan peluang bertahan hidup saat jatuh dari ketinggian? Atau apakah ini semua hanya masalah keberuntungan belaka?

Ternyata, ada beberapa faktor ilmiah yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk selamat setelah jatuh dari ketinggian.

Baca Juga: Autopsi 10 Korban Pesawat Jatuh Selangor Selesai, Tunggu Hasil DNA

Berikut adalah beberapa di antaranya:

Tinggi Jatuh

Salah satu faktor pertama yang perlu dipertimbangkan adalah seberapa tinggi seseorang jatuh.

Semakin tinggi jatuh, semakin besar kecepatan dan energi kinetik yang dimiliki oleh tubuh saat mendarat, dan semakin besar pula dampak yang harus ditanggung oleh organ-organ vital.

Menurut Demetrios Demetriades, seorang profesor bedah di Fakultas Kedokteran Kerk di Universitas California Selatan, secara umum, jika seseorang jatuh dari ketinggian 15 meter atau sekitar 4 lantai, 50 persen dari mereka akan meninggal.

Jika seseorang jatuh lebih dari 18 meter, hal ini biasanya berakibat fatal, dan sangat kecil kemungkinannya, atau suatu keajaiban mereka bisa bertahan hidup.

Namun, tinggi jatuh bukanlah penentu mutlak.

Ada juga kasus-kasus di mana orang-orang bisa selamat setelah jatuh dari ketinggian yang jauh lebih tinggi, seperti Vesna Vulovic, seorang pramugari yang selamat dari jatuhnya pesawat.

Ia jatuh tanpa parasut dari ketinggian sekitar 10.000 meter pada tahun 1970-an¹. Bagaimana ini bisa terjadi?

Parasut

Salah satu faktor yang dapat membantu seseorang untuk selamat setelah jatuh dari ketinggian adalah penggunaan parasut.