Apa yang Terjadi di KTT Iklim PBB dan Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?

Photo Author
- Selasa, 26 September 2023 | 14:20 WIB
Ilustrasi gambar perubahan iklim
Ilustrasi gambar perubahan iklim

PITUTUR.id - Dunia mengalami banyak peristiwa penting dalam sepekan terakhir.

Mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, yang berusaha mencapai kesepakatan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, hingga krisis utang China yang mengancam stabilitas ekonomi global.

Berikut ini adalah rangkuman singkat beberapa berita dan perkembangan terkini dari dunia mancanegara, dilengkapi dengan sesi bincang-bincang bersama para ahli dan perwakilan pemerintahan.

Baca Juga: Dari Pengusaha Muda hingga Ketua Umum PSI, Ini Perjalanan Kaesang Pangarep

KTT Iklim PBB: Harapan dan Tantangan

KTT Iklim PBB, yang juga dikenal sebagai COP26, dimulai pada 31 Oktober 2021 dan akan berlangsung hingga 12 November 2021.

KTT ini dihadiri oleh lebih dari 120 pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping (melalui video), dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Tujuan utama KTT ini adalah untuk memperbarui komitmen negara-negara anggota PBB untuk mencapai target Perjanjian Paris 2015, yaitu membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C, idealnya 1,5°C, dibandingkan dengan tingkat pra-industri.

Salah satu isu krusial yang menjadi fokus KTT ini adalah bagaimana memastikan negara-negara maju menepati janji mereka untuk memberikan bantuan keuangan sebesar $100 miliar per tahun kepada negara-negara berkembang untuk membantu mereka beradaptasi dan mengurangi emisi.

Namun, hingga saat ini, janji tersebut belum terpenuhi. Menurut laporan OECD, negara-negara maju hanya memberikan $79,6 miliar pada 2019, dan diperkirakan hanya $93,7 miliar pada 2020.

Hal ini menimbulkan kekecewaan dan ketidakpercayaan di kalangan negara-negara berkembang, yang merasa tidak adil harus menanggung beban perubahan iklim yang disebabkan oleh negara-negara maju.

Untuk membahas isu ini, kami mengundang Dr. Rizal Sukma, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), dan Dr. Agus Purnomo, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Q: Apa harapan Indonesia dari KTT Iklim PBB ini?

Dr. Rizal Sukma

Indonesia memiliki harapan yang tinggi dari KTT Iklim PBB ini. Indonesia ingin melihat adanya keseriusan dan komitmen nyata dari negara-negara maju untuk menyelesaikan masalah perubahan iklim secara bersama-sama.

Indonesia juga ingin mendapatkan dukungan yang memadai dari negara-negara maju dalam hal pendanaan, teknologi, dan kapasitas untuk melaksanakan rencana aksi nasional dalam mengurangi emisi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cara Baru Melawan Obesitas dengan Material Nano

Jumat, 6 Oktober 2023 | 16:17 WIB

Diagnosis Mati Otak: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kamis, 5 Oktober 2023 | 16:31 WIB

Terpopuler

X