kolom

Hubungan Asimetris yang Berujung Pemecatan: Kisah Dosen dan Mahasiswi UIN Lampung yang Melanggar Etika Profesi

Sabtu, 14 Oktober 2023 | 22:14 WIB
Gambar uin RIL (UIN Raden Intan Lampung)

PITUTUR.id - Sebuah skandal perselingkuhan antara seorang dosen dan mahasiswi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggemparkan publik.

Pasangan bukan suami istri itu digerebek warga bersama anggota polisi di rumah dosen tersebut pada Senin (9/10/2023).

Keduanya kemudian dipecat dari kampusnya per 11 Oktober 2023 karena telah melanggar peraturan dan ketentuan di UIN RIL.

Baca Juga: Mengungkap Akar Masalah dan Solusi Pelecehan Seksual di Unand, Dalam Pandangan Forensik

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan dan kritik terkait etika profesional dalam dunia akademik.

Bagaimana mungkin seorang dosen yang seharusnya menjadi panutan dan teladan bagi mahasiswanya malah berbuat mesum dengan salah satu dari mereka?

Apa motivasi dan dampak dari perbuatan tersebut bagi diri mereka sendiri, keluarga, kampus, dan masyarakat? Dan apa sanksi hukum yang pantas diberikan kepada mereka?

Pelaku, Korban, atau Kedua-duanya?

Dalam kasus ini, pelaku perselingkuhan adalah SY (31 tahun), seorang dosen kontrak di Fakultas Tarbiyah UIN RIL, dan VO (23), seorang mahasiswi semester tujuh di jurusan yang sama.

Keduanya mengaku telah berpacaran selama satu bulan terakhir. SY sendiri sudah beristri dan memiliki seorang anak yang tinggal di Bengkulu. Sementara VO mengetahui status perkawinan SY.

Menurut psikolog klinis Dr. Rina Widyastuti, M.Psi., hubungan seperti ini bisa disebut sebagai hubungan asimetris, yaitu hubungan yang tidak seimbang antara dua pihak yang memiliki perbedaan status, peran, atau kekuasaan.

Dalam hal ini, SY memiliki status sebagai dosen yang lebih tinggi dari VO sebagai mahasiswi. Selain itu, SY juga memiliki peran sebagai suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap keluarganya.

"Hubungan asimetris ini bisa menimbulkan berbagai masalah psikologis bagi kedua pihak, terutama bagi yang berstatus lebih rendah, yaitu VO. Dia bisa merasa tertekan, tidak bebas, tidak dihargai, atau bahkan dieksploitasi oleh SY. Dia juga bisa mengalami konflik batin antara cinta dan moral. Apalagi jika dia mengetahui bahwa SY sudah beristri dan memiliki anak," jelas Dr. Rina.

Dr. Rina menambahkan bahwa hubungan asimetris ini juga bisa berdampak negatif bagi SY sendiri.

"SY bisa merasa bersalah, cemas, atau stres karena harus menyembunyikan hubungannya dari istri, anak, kolega, atau atasan. Dia juga bisa mengalami penurunan kinerja akademik atau profesional karena fokusnya terbagi. Atau dia bisa menjadi arogan, manipulatif, atau tidak peduli terhadap perasaan VO," ujar Dr. Rina.

Halaman:

Tags

Terkini

Linieritas Pembangun Insan Cendekia di Sekolah Dasar

Minggu, 26 November 2023 | 08:38 WIB

Gibran Membangkang, PDIP Meradang

Selasa, 31 Oktober 2023 | 07:04 WIB

Politik Makan Siang Ala Jokowi

Selasa, 31 Oktober 2023 | 06:16 WIB

Wartawan, Si Pemberi Suara yang Terluka

Kamis, 5 Oktober 2023 | 13:35 WIB

Dari Satu ke Belasan Ribu, Rupiah Makin Sampah?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 15:36 WIB