Membakar Cinta di Puncak Bromo: Kisah Prewedding dengan Flare yang Menyulut Api

Photo Author
- Senin, 11 September 2023 | 09:43 WIB
Tangkapan layar pasangan yang prewedding di Bukit Teletubbies Bromo menggunakan Flare dan menyebabkan kebakaran. (Foto/Kilat.com).
Tangkapan layar pasangan yang prewedding di Bukit Teletubbies Bromo menggunakan Flare dan menyebabkan kebakaran. (Foto/Kilat.com).

PITUTUR.id - Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia, baru-baru ini menjadi sorotan berita setelah terjadi kebakaran hebat di kawasan Bukit Teletubbies.

Kebakaran ini diduga dipicu oleh flare, sebuah alat yang mengeluarkan cahaya terang dan biasa digunakan untuk sesi foto prewedding.

Flare sendiri adalah sebuah efek fotografi yang tercipta ketika cahaya yang tidak membentuk gambar memasuki lensa dan mengenai sensor digital.

Flare bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti lingkaran, cincin, semburan bintang, atau bahkan kabut yang menghiasi seluruh gambar. 

Baca Juga: Gunung Bromo Kebakaran Lagi gegara Pengunjung Nyalakan Flare Prewedding

Namun, apa sebenarnya kisah di balik flare yang menyulut api di Gunung Bromo? Siapa pasangan yang menggunakan flare tersebut?

Dan bagaimana reaksi mereka setelah mengetahui dampak dari pemakaian flare itu? Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.

Pasangan yang menggunakan flare tersebut adalah Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala asal Surabaya.

Mereka tiba di bromo pada Rabu 6 September 2023. Sesi pemotretan berlangsung pukul 11.00 siang.

Mereka sangat senang dengan hasil foto-foto mereka dan merasa bahwa penggunaan flare sangat berhasil dalam menciptakan efek-efek cahaya yang menakjubkan.

Mereka tidak menyadari bahwa flare yang mereka gunakan ternyata menyebabkan percikan api yang jatuh ke rumput kering di Bukit Teletubbies.

Api tersebut kemudian berkobar dan menyebar dengan cepat karena angin kencang.

 

Tetapkan Manajer WO Jadi Tersangka

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yusron Hidayatullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X