Kasus Narkoba Pertama di Indonesia: Dari Hippies hingga Opium

PITUTUR.id - Narkoba atau narkotika dan obat-obatan berbahaya adalah zat-zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan mengubah fungsi otak.

Narkoba dapat menyebabkan ketergantungan, kerusakan organ tubuh, gangguan mental, hingga kematian.

Narkoba merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan keamanan masyarakat.

Namun, sejak kapan penyalahgunaan narkoba mulai marak di Indonesia?

Menurut laporan arsiparis Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tama Bara Sakti yang dikonfirmasi oleh Historia.id mengatakan, kasus narkoba pertama di Indonesia terjadi pada tahun 1970-an, ketika budaya hippies dari Barat menyebar di kalangan anak muda Indonesia.

Hippies adalah generasi yang menentang nilai-nilai konservatif Amerika dan mengusung semboyan cinta, perdamaian, dan kebebasan.

Mereka juga dikenal dengan gaya hidup bebas, termasuk seks bebas dan konsumsi obat-obatan terlarang.

Salah satu obat-obatan terlarang yang digunakan oleh hippies adalah ganja, yaitu tanaman yang mengandung zat psikoaktif tetrahidrokanabinol (THC).

Ganja dapat menimbulkan efek relaksasi, euforia, halusinasi, paranoia, dan gangguan ingatan.

Selain ganja, hippies juga menggunakan morfin, yaitu zat analgesik yang berasal dari opium.

Morfin dapat menimbulkan efek nyeri hilang, kantuk, mual, muntah, sembelit, gatal-gatal, dan depresi pernapasan.

Baca Juga: Selebgram Adelia Putri Salma Terjerat Narkoba Internasional: Fakta Mengejutkan sebagai Istri Bandar!

Opium sendiri bukanlah barang baru di Indonesia. Opium adalah getah dari tanaman candu yang mengandung alkaloid morfin dan kodein.

Opium digunakan sebagai obat bius dan pereda nyeri sejak zaman kuno di Asia.