PITUTUR.id - Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi (menakertrans) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Selasa (5/9/2023).
Cak Imin dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang terjadi pada masa jabatannya.
"Kami telah mengirimkan surat panggilan kepada Muhaimin Iskandar untuk datang ke Gedung Merah Putih KPK, pukul 10.00 WIB, hari ini. Namun, sampai saat ini kami belum mendapat konfirmasi dari beliau," ucap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri.
Baca Juga: KPK Akan Periksa Cak Imin Soal Dugaan Korupsi Pengawasan TKI
Kasus yang menjerat Cak Imin berkaitan dengan proyek pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan TKI (Binapenta), Kemenakertrans.
Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 20 miliar dan melibatkan pengadaan komputer, perangkat lunak, ruang data khusus, serta pemeliharaan dan perawatan sistem data proteksi.
KPK menduga adanya penggelembungan harga (mark up) dalam proyek ini yang merugikan negara.
KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yaitu dua aparatur sipil negara (ASN) dan satu pihak swasta.
KPK juga telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi terkait kasus ini.
"Kami akan mengusut kasus ini berdasarkan waktu terjadinya tindak pidana korupsi. Kami berpeluang untuk memeriksa semua pejabat yang ada pada waktu itu, termasuk Cak Imin," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur.
Artikel Terkait
KPK Akan Periksa Cak Imin Soal Dugaan Korupsi Pengawasan TKI
Profil dan Kekayaan Cak Imin, Bakal Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dalam Pilpres 2024
Cak Imin, Dari Berseteru dengan Gus Dur Hingga Saling 'Senggol' dengan Yenny Wahid
Anies-Cak Imin: Apakah Mereka Bisa Menang di Pemilu 2024? Analisis Peluang dan Tantangan dari Pasangan Ini
Ambisi Cak Imin untuk Jadi Capres dan Cawapres: Ini Rekam Jejak dan Peluangnya di Pilpres 2024
Dari Gus Dur ke Cak Imin: Dinamika Kepemimpinan PKB dan Hubungannya dengan NU