PITUTUR.id - Tingginya lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, bukan hanya karena minimnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan di lingkungan rumahnya.
Selain kesadaran masyarakat terhadap kesehatan memang rendah, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kasus DBD di Bangkalan mengalami lonjakan yang cukup mengkhawatirkan.
Sekadar diketahui, kasus DBD di Bangkalan sejak Januari hingga awal Mei 2024 telah mencapai 129 kasus.
Angka ini naik dua kali lipat jika dibandingkan dengan angka kasus DBD yang terhadi pada tahun 2023, di mana saat itu angka kasus DBD berjumlah 74 kasus dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Bangkalan Mariamah mengatakan, penyebab utama tingginya lonjakan kasus DBD terjadi lantaran minimnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Namun, ia mengakui bahwa ada penyebab lain yang membuat kasus DBD di Bangkalan meledak di awal 2024 ini.
Baca Juga: Masuk Musim Peralihan Kasus DBD di Bangkalan Mulai Menurun, Warga Diminta Tetap Waspada
Salah satunya adalah minimnya jumlah Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang tugasnya berfokus pada pencegahan penularan DBD.
Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah kurangnya jumlah kader Jumantik, yang seringkali juga mengemban tugas sebagai kader kesehatan lainnya.
Hal ini berdampak pada pengawasan jentik yang tidak optimal, dengan catatan kasus DBD di Bangkalan pada tahun 2024 mencapai 129 kasus.
Baca Juga: Wisata Outdoor Water Slide Pertama di Indonesia Ada di Pasuruan, Intip Keseruan Wisata Baru Ini
"Kader jumantik biasanya mengemban tugas sebagai kader lainnya juga," kata Mariamah kepada Pitutur.id, Senin (6/5//2024).
Menurut Mariamah, kader jumantik menjadi kunci utama dalam menggerakkan kesadaran masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Artikel Terkait
Nyamuk Wolbachia, Solusi Baru Cegah DBD di Denpasar
Apakah Nyamuk Wolbachia Solusi untuk Mengatasi DBD, Zika, dan Chikungunya?
Wabah DBD di Bangkalan Mengkhawatirkan, Angka Kasus Capai 129 di Awal Mei 2024, Dinkes: Masyarakat Masih Anggap Remeh
DBD di Bangkalan Tembus 129 Kasus hingga Mei 2024, Kenali Gejala dan Penanganannya Pada Anak Sebelum Terlambat
Masuk Musim Peralihan Kasus DBD di Bangkalan Mulai Menurun, Warga Diminta Tetap Waspada
Kasus DBD di Bangkalan hingga Mei 2024 Alami Lonjakan Dibanding Tahun Lalu, Angkanya Nyaris Dua Kali Lipat, Ini Penyebabnya