PITUTUR.id - Kasus kematian RD, seorang mahasiswa Universitas Kristen Petra, Surabaya, yang diduga melompat dari lantai 12 Gedung Q pada Selasa, 1 Oktober 2024, telah terungkap.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari Polsek Wonocolo, Surabaya, RD diduga meninggal akibat depresi.
Kapolsek Wonocolo, Kompol M. Soleh, menjelaskan bahwa setelah memeriksa sejumlah saksi, diketahui bahwa RD sebelumnya pernah mengalami depresi dan sempat menjalani perawatan dari psikiater.
Baca Juga: Viral Video Lempar Kaca Bus Trans Jatim di Suramadu, Pj Bupati : Hambat Investor Masuk Bangkalan
Depresi tersebut bermula sejak kematian kakeknya pada tahun 2021. Berdasarkan hal ini, polisi menyimpulkan bahwa RD meninggal akibat bunuh diri karena mengalami depresi berat.
"Psikiater menyatakan memang ada depresi semenjak ditinggal kakeknya, itu di tahun 2021," kata Soleh saat dikonfirmasi pada Minggu (6/10/2024).
Soleh juga menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi korban mengalami trauma akibat bullying di kampus. Tidak ada laporan terkait bullying, namun memang ada catatan bahwa RD pernah mendapatkan perawatan dari psikiater.
Baca Juga: Disebut Penggedar Narkoba, Mantan Anggota DPRD Bangkalan Ditangkap Polisi
"Tidak ada yang menyampaikan ada bullying, tapi kalau pernah ada penanganan psikiater itu ada memang, di tahun 2021," ujarnya.
RD, yang merupakan mahasiswa semester 3 Jurusan Teknik Mesin, ditemukan tewas di area kampus di Jalan Siwalankerto, diduga akibat melompat dari Gedung Q. Berdasarkan data dari kepolisian, RD adalah warga Jalan Jemur Andayani dan berusia 23 tahun.
Artikel Terkait
Melalui Pemberdayaan, BRI Angkat Potensi Klaster Buah Kelengkeng di Tuban
Intip Upaya BRI Memberdayakan UMKM Di Tengah Kesuksesan Perhelatan MotoGP Mandalika 2024
Disebut Penggedar Narkoba, Mantan Anggota DPRD Bangkalan Ditangkap Polisi
Viral Video Lempar Kaca Bus Trans Jatim di Suramadu, Pj Bupati : Hambat Investor Masuk Bangkalan