PITUTUR.id - Stan pameran milik Bappeda dan BKPSDM Sumenep benar-benar memukai dalam acara Madura Night Vaganza 2025 yang digelar di GOR A. Yani pada Rabu (3/9) malam. Bahkan, stan tersebut berhasil memperoleh penghargaan sebagai stan terbaik atau best booth.
Sebagai nakhoda, gagasan Arif Firmanto selalu tampil berbeda. Kali ini, stan dua instansi itu mengusung tema "Labang Mesem".
Tema tersebut menjadi ornamen utama. Bukan sekadar hiasan arsitektur, melainkan simbol yang sarat makna sejarah dan filosofi Sumenep.
Labang Mesem—gerbang megah di kompleks Keraton Sumenep—dahulu merupakan pintu masuk utama menuju pusat pemerintahan. Kata “Mesem” berarti senyum, yang mencerminkan keramahtamahan dan kebijaksanaan para pemimpin Sumenep dalam menyambut rakyat maupun tamu dari berbagai penjuru.
“Dengan mengambil bentuk Labang Mesem, kami menegaskan sikap sebagai abdi negara yang siap melayani masyarakat dengan penuh senyum, sopan santun, dan dedikasi.
Sementara, lanjut Arif, ornamen alun–alun taman bunga yang menjadi pintu masuk stan pameran melambangkan ruang publik yang terbuka bagi semua elemen masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan sejarah alun-alun Sumenep sebagai pusat interaksi sosial, budaya, dan pemerintahan, tempat rakyat dan sejumlah pemimpin juga dapat berjumpa secara egaliter.
“Stan ini kami hadirkan sebagai ruang bersama untuk berinteraksi, berdiskusi, dan merayakan kebersamaan dalam Madura Night Vaganza.
Adapun filosofi pewarnaan pada ornamen juga memiliki makna mendalam. Warna merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab. Sedangkan warna hijau mencerminkan harapan, keseimbangan, serta kehidupan yang damai dan religius.
Perpaduan keduanya mengekspresikan semangat membangun Sumenep dengan keberanian dalam mengambil langkah maju serta menjaga harmoni sosial dan spiritual yang telah menjadi jati diri masyarakat Sumenep sejak masa lampau.
Penggabungan stan dua instansi ini memiliki filosofi tersendiri. Ibarat sinergi antara visi pembangunan dan kualitas sumber daya manusia yang mendorong kemajuan daerah. Sebagaimana para raja dan pemimpin Sumenep dahulu mengelola pemerintahan dengan visi jauh ke depan serta bijak dalam menata aparaturnya.
“Demikian pula kami berkomitmen untuk mewujudkan Sumenep yang unggul, mandiri, dan sejahtera (ngopèné Sumenep),” sebutnya. (ink)