PITUTUR.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bangkalan, Jawa Timur, mengalami kenaikan hampir 100 persen dibangingkan tahun lalu.
Pada 2023 lalu, kasus DBD di Kabupaten Bangkalan terdapat sebanyak 74 kasus dengan dua penderita meninggal dunia. Sedangkan tahun ini hingga Mei 2024, kasus DBD meningkat sebanyak 129 kasus.
Adapun mayoritas penderita DBD di Bangkalan adalah anak-anak. Penyebabnya, karena nyamuk aedes aigepty aktif di siang hingga sore ketika anak bermain.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Bangkalan Mariamah menjelaskan alasan mengapa anak-anak rentan terkena DBD.
Menurutnya, selama ini para orangtua seringkali menganggap anaknya hanya demam biasa. Sehingga, tidak ada penanganan yang dilakukan.
Ketika demamnya sudah parah, barulah para orangtua membawa sang anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Saat itu, baru orangtua menyadari jika anaknya ternyata terkena DBD dan harus segera ditangani.
"Seringkali orangtua baru membawa anaknya ke fasilitas kesehatan kalau sudah parah," ucap Mariamah saat ditemui Pitutur.id di kantornya, Senin (6/5/2024).
Mariamah menjelaskan, kebanyakan orangtua di Bangkalan tidak mengetahui gejala DBD, maka pihaknya menggencarkan sosiaslisasi terkait gejala serta pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegepty, termasuk juga gejala awal DBD, gejala lanjut dan pemberian pertolongan.
Baca Juga: Ternyata Wisata Bedugul Bali Ada Di Pasuruan! Yuk Bagi yang Belum, Wajib Hukumnya Untuk Dikunjungi
"Dari pencegahan hingga pertolongan sering kita sosialisasikan," kata dia.
Gejala awal DBD
Artikel Terkait
Nyamuk Wolbachia, Solusi Baru Cegah DBD di Denpasar
Apakah Nyamuk Wolbachia Solusi untuk Mengatasi DBD, Zika, dan Chikungunya?
Pemeliharaan Rutin Jembatan Suramadu Habiskan Puluhan Milyar, Babat Rumput Anggarannya Capai Ratusan Juta
14 Tahun Berdiri, Jembatan Suramadu Belum Terawat Optimal Meski Anggaran Pemeliharaan Telan Biaya 24 Miliar
Wabah DBD di Bangkalan Mengkhawatirkan, Angka Kasus Capai 129 di Awal Mei 2024, Dinkes: Masyarakat Masih Anggap Remeh