Wabah DBD di Bangkalan Mengkhawatirkan, Angka Kasus Capai 129 di Awal Mei 2024, Dinkes: Masyarakat Masih Anggap Remeh

Photo Author
- Senin, 6 Mei 2024 | 17:51 WIB
Seorang petugas melakukan fogingisasi untuk mencegah terjadinya demam berdarah dengue (DBD). (PITUTUR.id/Surya Rahman Pradopo)
Seorang petugas melakukan fogingisasi untuk mencegah terjadinya demam berdarah dengue (DBD). (PITUTUR.id/Surya Rahman Pradopo)

PITUTUR.id - Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu menjadi momok penyakit, terutama ketika musim hujan tiba.

Sejak Januari hingga Mei 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Jawa Timur, mencatat setidaknya terdapat 129 kasus DBD di tahun 2024 yang mayoritas menyerang anak-anak.  

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Bangkalan Mariamah mengatakan, bahwa penyakit ini sering dianggap remeh oleh masyarakat.

Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

"Masyarakat Bangkalan masih meremehkan penyakit DBD," ucap Mariamah saat ditemui Pitutur.id di kantor Dinkes Bangkalan, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah, khususnya di tempat-tempat genangan air masih kurang.

Minimnya kepedulian terhadap kebersihan ini menyebabkan angka kasus DBD di Bangkalan relatif tinggi.

Untuk itu, pihaknya berupaya memberikan sosialisasi dan pencegahan untuk menekan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti lewat kader jumantik.

"Tiap tiga bulan kami lakukan pemantauan jentik di setiap rumah bersama Puskesmas dan para kader jumantik," kata dia.

Selain itu, ia juga menginginkan jika masyarakat memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya.

Ia menginginkan, setiap anggota keluarga mempunyai satu orang untuk mengecek jentik nyamuk.

"Setiap rumah mempunyai satu anggota keluarga yang bertanggung jawab memberantas jentik nyamuk," harapnya.

Adapun cara memeberantasnya, kata Mariamah, yaitu menguras bak mandi seminggu sekali, pasang kasa dan kelambu nyamuk, dan gunakan krim anti nyamuk.

Kemudian, pangkas dan bersihkan tanaman liar di lingkungan sekitar dan fogging untuk meminimalisasi resiko keluarga terjangkit DBD.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Sumber: Pitutur.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X