Benarkah Pembuatan Film Pendek Serial Guru Tugas Hanya Sekedar Demi Mendapatkan Hal Ini? Yuk Simak Sampai Habis

Film tersebut memang menuai banyak kontroversi karena beberapa adegannya dinilai tidak senonoh.

 

Selain itu, publik juga mengecam dan mendesak agar Akeloy Production segera menghapus film tersebut dari Youtube.

 

Alasannya, film pendek itu telah membuat beberapa pihak tersinggung.

 

 

Film berjudul Guru Tugas yang akhirnya telah diganti menjadi Penyesalan Supri Si Guru Tugas itu dikhawatirkan akan mencemarkan nama baik beberapa pihak.

 

Misalnya saja, kepercayaan masyarakat terhadap pondok pesantren, guru tugas, kyai, ustadz, dan lain-lain ditakutkan akan menurun akibat pengaruh film.

 

Warga Madura juga seakan tak terima karena film tersebut mengambil latar belakang Madura.

 

 

Pasalnya, film bercerita tentang Supri, seorang guru tugas yang diberi amanah untuk mengajar di Bangkalan, Madura.

 

Sayangnya saat bertugas, ia malah melecehkan, bahkan sampai melakukan perzinahan dengan salah satu santriwatinya yang bernama Aini.

 

Tak sampai di sana, ia sampai mengancam Aini dengan video rekaman yang dimilikinya. Sehingga, Aini terpaksa harus selalu menurutinya untuk berhubungan.

 

 

Tokoh Supri yang bejat ini dianggap tidak mencerminkan seorang guru tugas yang seharusnya berperilaku mulia.

 

Apalagi, guru tugas akan membawa nama pondok pesantren juga kyai yang mengutusnya.

 

Oleh karena itu, baik jalan cerita maupun adegan jadi sorotan banyak orang, dan berakhir membludaknya komentar negatif.

 

 

Setelah ketiga content creator Akeloy Production ditangkap, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto memberikan beberapa keterangan.

 

"Motifnya yang jelas viewer. Dengan adanya banyak viewer kan otomatis nanti akan mendapatkan keuntungan di situ," jelasnya.

 

"Ini masih diperiksa (keuntungannya) ya, ini masih dalam tahap pemeriksaan. Nanti kalau sudah ada perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan," sambungnya menjelaskan.

 

 

Sebelum tiga orang dari pihak Akeloy Production ditangkap, banyak netizen yang mendesak agar film tersebut di-take down.

 

Namun, Akeloy Production tetap membela diri dengan menyarankan agar para penonton menunggu hingga setiap episodenya selesai ditayangkan.

 

Dengan begitu, kesalahpahaman akan isi film bisa lebih diminimalisir.

 

 

Mereka juga telah memberi keterangan bahwa film diambil dari alur kisah nyata, dan berharap agar penonton mengambil hikmah dari film tersebut.

 

Bila pembuatan film hanya dilakukan demi mencari viewers atau penonton, Akeloy Production cukup berhasil karena telah menarik perhatian banyak pihak.

 

Walaupun, pada akhirnya tiga orang penting dari pihak Akeloy Production harus ditangkap tim siber Polda Jatim.

 

 

Hingga hari ini, jadwal tayangnya episode ketiga dari serial film pendek tersebut belum juga dirilis.

 

Padahal, beberapa hari lalu mereka telah mengumumkan bahwa akan menayangkan episode 3 pada 7 Mei 2024.***