Berbagai Tanggapan Waras Netizen Soal Film Pendek Guru Tugas yang Dianggap Lecehkan Warga Madura, Take Down Tak Melulu Jadi Solusi

Photo Author
- Selasa, 7 Mei 2024 | 11:24 WIB
Ilustrasi film pendek serial Guru Tugas yang diproduksi Akeloy Production tuai beberapa tanggapan positif di tengah-tengah amukan warga Madura (Tangkapan Layar Youtube/Akeloy Production)
Ilustrasi film pendek serial Guru Tugas yang diproduksi Akeloy Production tuai beberapa tanggapan positif di tengah-tengah amukan warga Madura (Tangkapan Layar Youtube/Akeloy Production)

PITUTUR.id - Setelah Akeloy Production mengeluarkan film pendek serial terbarunya dengan judul Guru Tugas, netizen seakan kebakaran jenggot.

Pasalnya, film Guru Tugas dianggap bisa merusak citra dan nama baik banyak pondok pesantren dan guru tugas itu sendiri, terutama di kalangan warga Madura.
 
Di tengah banjirnya komentar negatif yang meminta agar film di-take down, beberapa orang justru menanggapinya secara positif.
 
 
Sejak awal dirilisnya episode pertama, banyak orang yang seakan-akan langsung menyimpulkan bahwa film tersebut membahayakan citra pondok pesantren.
 
Dikhawatirkan, orang-orang akan jadi kurang berminat dan malah mencurigai para guru tugas yang memang tulus untuk mengabdi.
 
Sehingga, kolom komentar dalam film tersebut hampir semuanya berisi tuntutan agar film Guru Tugas segera dihapus dari konten Akeloy Production.
 
 
Masyarakat seakan lupa akan kasus-kasus pelecehan yang pernah menimpa para santri.
 
Sementara, pihak Akeloy Production juga menyebutkan bahwa film diambil dari alur kisah asli yang banyak terjadi di Madura.
 
Banyak terjadi di Madura, tidak berarti semua yang ada di Madura akan seperti itu.
 
 
Meski begitu, beberapa adegan dalam film dinilai tidak senonoh.
 
Apalagi, tokoh yang diceritakan merupakan seorang guru tugas yang melecehkan santriwatinya sendiri.
 
Tak tanggung-tanggung, tokoh guru tugas yang bernama Supri itu bahkan mengancam santriwatinya agar mau terus berhubungan dengannya.
 
 
Selain adegan yang dinilai tak senonoh, pemilihan kata baik pada monolog maupun dialognya juga terasa vulgar.
 
Bahkan, kata-kata 'tongkeng Fortuner' mungkin akan jadi salah satu hal ikonik yang terus diingat dari film ini.
 
Setelah episode keduanya ditayangkan, Akeloy Production menyarankan agar penonton mau bersabar menunggu setiap episodenya rilis.
 
 
Berikut ini beberapa komentar netizen yang mendukung penayangan film Guru Tugas.
 
"Menurut saya pribadi ini film nya bagus karna bisa di jadikan pelajaran buat para santri agar tidak terlalu dekat harus ada batas wajar nya sama guru tugas contoh nya wanita dan guru tugas, tugas nya guru itu mendidik santri agar lebih baik," ujar @barsquad4116.
 
Ia kemudian melanjutkan, "Di kampung saya banyak kejadian dimana murid berpacaran dengan guru tugas nya, kalau ada kata2 yang kurang mengenakkan mohon maaf karna ini pendapat saya. Terima kasih."
 
 
Akun bernama @nurfaer7379 menulis, "Semoga dengan beredarnya video ini para oknum guru tugas bisa taubat dan semoga yang jadi calon guru tugas atau yg sedang menjadi guru tugas menjadi orang SE ngasteteh SE tetep koat dalam imannah, makle ngasteteh ajaga akhlak bik ajaga tengka lakonah."
 
"Mungkin film ini bisa jadi pro atau kontra tapi nyatanya semakin hari zaman ini semakin rusak jika tidak diungkap hal seperti ini maka takut kedepannya malah terjadi lagi, ambil hikmahnya buang jelleknya. Aamiin," lanjutnya.
 
"Ini bisa di buat pelajaran bahwa yang kelihatannya baik pun tidak bisa percayai seratus persen jadi mulai sekarang kita gk boleh menilai orang dari luarnya saja," tutur @MohDianSaputra.
 
 
Memang benar. Selain sebagai media hiburan atau promosi, tujuan dari film sendiri adalah sebagai bentuk kritik sosial.
 
Apa jadinya bila kita terus menutup mata dan menganggap bahwa hal-hal tabu tak mungkin terjadi di pondok pesantren?
 
Dalam hidup, tak ada orang yang benar-benar baik atau jahat. Semua bersifat abu-abu.
 
 
Tokoh Supri yang dikenal baik hati dan sopan santun saja, akhirnya malah melecehkan Aini sampai membuat santriwatinya itu memiliki trauma.
 
Di sisi lain, tokoh yang hobi bermain judi online itu tetap bersikap lembut dan tak pernah berlaku kasar pada istrinya.
 
Banyak tokoh yang tak boleh hanya kita pahami dari satu sisi saja. Itu yang tampaknya ingin ditunjukkan Akeloy Production.
 
 
Keputusan Akeloy Production sudah tepat karena berniat terus melanjutkan serial ini.
 
Sebaiknya kita tunggu hingga semua episodenya ditayangkan secara lengkap.
 
Dengan menonton secara lengkap, penonton diharapkan tak cepat mengambil kesimpulan.
 
 
Kita juga akan jadi lebih memahami, apa makna kehidupan, maupun kritik sosial yang hendak disampaikan melalui film Guru Tugas.
 
Bahkan, perilisan episode ketiganya ditayangkan lebih cepat daripada episode sebelumnya yang harus menunggu lebih dari seminggu.
 
Jadi, apakah kamu tertarik menonton film yang dianggap kontroversial ini?***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Sumber: Pitutur.id, Youtube Akeloy Production

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X