Ulasan Film Sakaratul Maut yang Dibintangi Indah Permatasari

Photo Author
- Minggu, 4 Agustus 2024 | 09:33 WIB
Poster film Sakaratul Maut (Instagram/@indahpermatas)
Poster film Sakaratul Maut (Instagram/@indahpermatas)

PITUTUR.id – Film Sakaratul Maut karya Sidharta Tata, menjadi salah satu pertunjukan yang harus diakui jangan berekspektasi lebih. Walaupun dari sutradara yang selama ini filmnya sangat mengesankan, sebut saja Malam Pencabut Nyawa.

Karyanya satu ini kalau dibilang buruk sebenarnya tidak, hanya saja bila dibandingkan dengan sebelumnya, masih berada di bawah.

Sakaratul Maut menceritakan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri yang cukup terpandang di desa.

Baca Juga: Jelajah Kuliner Lamongan: Deretan Rumah Makan yang Dapat Menggugah Selera

Keduanya mengalami kecelakaan, Bu Wiryo meninggal dunia, tetapi Pak Wiryonya mengalami koma dan sulit untuk meninggal.

Konon katanya, Pak Wiryo punya ilmu hitam yang membuatnya kebal, oleh karena itu harus dikeluarkan dahulu agar proses kematiannya bisa mudah.

Beberapa Catatan Film Sakaratul Maut


Dari segi cerita memang cukup relate dengan kehidupan masyarakat, bagi sebagian orang susah mati karena adanya ilmu hitam memang masih dipercaya dan bahkan masih terjadi sampai sekarang.

Tidak heran di menit-menit awal, penonton masih merasa nyaman dengan ceritanya. Terlebih setting tempat Pak Wiryo serta bagian horror terasa menarik.

Baca Juga: Maraton Drakor Seru di Bulan Agustus! 5 Judul Terbaru yang Wajib Kamu Tonton

Bahkan hadirnya elemen gore menambah kesan ngeri walau tidak membuat bulu kuduk merinding, cukup takut saja.

Harus diakui sepanjang durasi cukup banyak plot twist yang sebenarnya membuat penonton penasaran. Sayangnya, tumpukan plot twist ini sulit diantisipasi sehingga menjadi sebuah boomerang.

Premis yang sebetulnya sederhana dan menarik, berubah menjadi kisah rumit, membingungkan, dan sedikit jengah. Plot twist yang dihadirkan justru membuat skenarionya seperti kebingungan tanpa arah.

Keinginan menghadirkan sensasi kejut justru berbalik, memang terkejut tetapi dalam sisi yang lain. Ditambah lagi gaya film yang slow burn atau alur lambat, membuat penonton mulai merasakan kantuk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aditya Nur

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X