PITUTUR.id - Tidak bisa dipungkiri, akhir-akhir ini baik malam atau pagi hari, seluruh wilayah di Indonesia merasakan suhu dingin atau dikenal dengan istilah “bediding”. Hal ini ramai diperbincangkan oleh warganet di media sosial X.
Beberapa kawasan bahkan suhunya sudah mencapai minus, terutama di kawasan Dieng yang mulai muncul fenomena es.
Melihat fenomena ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teguh Rahayu, ikut memberikan komentar.
“Kondisi seperti ini memang wajar terjadi, terutama pada puncak musim kemarau yang terjadi di bulan Juli sampai Agustus, dimana untuk tahun ini suhu minimum memang mengalami penurunan, untuk bulan Juli ini di angka 18,2 derajat, dan Agustus nanti di 17,5 derajat,” kata Teguh Rahayu pada 15 Juli 2024.
Baca Juga: Pilkada 2024 Bakal Pakai Sirekap Lagi, Ini 3 Masalah yang Harus Dibenahi
Penyebab Suhu Dingin yang Terjadi
Di sisi lain Deputi BMKG, Guswanto juga menyampaikan bahwa fenomena ini tidak lain akibat adanya angin Monsun Australia.
Di mana angin ini bergerak dari Australia menuju ke Asia melalui Indonesia dan membawa suhu dingin.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan BMKG Usai Terhadi Bencana Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat: Daerah Tak Memberi Respon
Terjadi Hujan Lebat di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrim di Gorontalo hingga Sebabkan Banjir Bandang
Gorontalo Alami Banjir Bandang, BMKG Ungkap Faktor Penyebabnya