Apakah Pepsodent Masih Aman dari Efek Boikot Unilever? Ini Fakta dan Sejarahnya!

PITUTUR.id - Unilever, salah satu perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai produk kebutuhan sehari-hari, mendapat sorotan dan kritik dari sebagian masyarakat dunia karena dianggap mendukung agresi Israel terhadap Palestina.

Gerakan boikot terhadap produk-produk Unilever pun bermunculan di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Namun, bagaimana dengan Pepsodent, salah satu merek pasta gigi yang juga dimiliki oleh Unilever?

Apakah Pepsodent juga pro Israel dan layak diboikot?

Baca Juga: Indomie dan Mie Sedap Masuk Daftar Boikot, Netizen: Nggak Rela, Makanan Favorit Gue

Isu boikot Unilever bermula dari keputusan salah satu anak perusahaannya, Ben & Jerry's, yang merupakan produsen es krim terkenal asal Amerika Serikat.

Pada Juli 2021, Ben & Jerry's mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan es krimnya di wilayah pendudukan Israel, seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel yang melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional.

Keputusan ini mendapat reaksi keras dari pemerintah Israel, yang menuduh Ben & Jerry's melakukan diskriminasi dan antisemitisme.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, bahkan mengancam akan mengambil tindakan keras terhadap Unilever, yang merupakan induk perusahaan Ben & Jerry's, jika mereka tidak membatalkan rencana boikot tersebut.

Baca Juga: Minyak Goreng Filma Terindikasi Pro Israel melalui Situs Bdnaash, Begini 8 Faktanya!

Unilever sendiri mengaku tidak terlibat dalam keputusan Ben & Jerry's, yang memiliki otonomi dalam mengelola bisnisnya.

CEO Unilever, Alan Jope, menyatakan bahwa Unilever tetap berkomitmen penuh mendukung Israel dan telah menginvestasikan sekitar US$ 306 juta kepada Israel dalam sepuluh tahun terakhir.

Namun, sikap Unilever ini tidak cukup meyakinkan sebagian masyarakat yang menganggap Unilever sebagai perusahaan yang pro Israel dan terafiliasi dengan Zionisme.