PITUTUR.id - Jogja, kota pelajar, kota budaya, kota gudeg. Kota yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun asing.
Kota yang menyimpan banyak cerita sejarah, seni, dan tradisi. Kota yang menjadi tujuan banyak orang untuk menuntut ilmu, berkarier, atau sekadar berlibur.
Baca Juga: Barang Impor Makin Mahal, Ini Alasan dan Dampaknya
Namun, di balik pesona dan kekayaan Jogja, ada fakta yang mungkin tidak banyak diketahui. Jogja adalah provinsi termiskin di Pulau Jawa tahun 2023.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Jogja per Maret 2023 adalah 11,04% atau sebanyak 448.470 jiwa.
Angka ini menurun dibandingkan pada September 2022, yaitu 11,49% atau 463.630 jiwa.
Meski persentase kemiskinannya tertinggi di Pulau Jawa, angka ini masih lebih rendah dibandingkan Provinsi Papua (26,03%), Papua Barat (20,49%), dan Nusa Tenggara Timur (19,96%).
Apa penyebab Jogja menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa? Apa dampaknya bagi masyarakat dan pembangunan daerah? Bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah kemiskinan? Berikut ulasan lengkapnya.
Faktor Penyebab Kemiskinan di Jogja
Kemiskinan adalah fenomena multidimensi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut penelitian Raditya Gilang Gumilar, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Pulau Jawa tahun 2013-2020 adalah ketimpangan pendapatan, tingkat pengangguran terbuka (TPT), pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB), pertumbuhan penduduk, dan indeks pembangunan manusia (IPM).
Dari kelima faktor tersebut, ketimpangan pendapatan dan TPT memiliki pengaruh positif terhadap kemiskinan, artinya semakin tinggi ketimpangan pendapatan dan TPT, semakin tinggi pula kemiskinan.
Sedangkan pertumbuhan PDRB, pertumbuhan penduduk, dan IPM memiliki pengaruh negatif terhadap kemiskinan, artinya semakin tinggi pertumbuhan PDRB, pertumbuhan penduduk, dan IPM, semakin rendah pula kemiskinan.
Baca Juga: Aksi Brutal Polisi Prancis Terhadap Pengunjuk Rasa Palestina!
Jika dilihat dari data BPS tahun 2023, Jogja memiliki ketimpangan pendapatan yang cukup tinggi dengan rasio gini sebesar 0,39. Rasio gini adalah ukuran yang menunjukkan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dalam suatu populasi.
Nilai rasio gini berkisar antara 0 hingga 1. Semakin mendekati 0 berarti semakin merata distribusi pendapatannya, sedangkan semakin mendekati 1 berarti semakin timpang distribusi pendapatannya.
Artikel Terkait
Aksi Brutal Polisi Prancis Terhadap Pengunjuk Rasa Palestina!
Tok! Kampus UIN Raden Intan Lampung Pecat Oknum Dosen dan Mahasiswi yang Terlibat Skandal Perselingkuhan
Kisah Cinta Terlarang Oknum Dosen dan Mahasiswi UIN Lampung Berakhir dengan Pecat dan Keluar dari Kampus
Ini Alasan di Balik Pemecatan Oknum Dosen UIN Lampung yang Tepergok Ngamar Bareng Mahasiswi
UIN Raden Intan Lampung Kampus Hijau Bertabur Prestasi yang Ternodai Oleh Kasus Skandal Mesum Oknum Dosen