Jokowi menekankan bahwa yang terpenting adalah rakyat dilayani dengan baik dan cepat.
Ia menyebut bahwa pemerintah memberikan subsidi untuk transportasi massal seperti MRT, LRT, dan Transjakarta.
Sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi, naik kendaraan pribadi.
Baca Juga: Misteri Proyek Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Terima Jaminan dan VGF dari Negara
"Di semua negara yang seperti itu, LRT itu coba dicek. Nah ini kita mempunyai skema yang berbeda-beda. MRT dengan Jepang, pendanaan dengan Jepang konstruksi juga Jepang. LRT semuanya dari dalam, dari INKA, dari WIKA. Kereta cepat beda lagi skemanya. Jadi berbeda-beda," ungkap dia.
Baca Juga: Pro dan Kontra Proyek Kereta Cepat yang Disindir Tidak Balik Modal Sampai Kiamat
Selain itu, Jokowi menyebut pemerintah terus mengusahakan agar kereta cepat, LRT, dan MRT terintegrasi dengan semua moda transportasi lainnya.
"Itu yang terus kita usahakan. Mengintegrasikan kereta cepat dengan LRT, dengan MRT, dengan Transjakarta, dengan moda transportasi bandara. Semuanya, dengan KRL, semuanya. Plus kemarin kita lihat di pameran mungkin dengan moda aplikasi semuanya," kata Jokowi.
Artikel Terkait
Misteri Proyek Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Terima Jaminan dan VGF dari Negara
Whoosh, Kereta Cepat yang Bikin Warganet Gagal Fokus
Pro dan Kontra Proyek Kereta Cepat yang Disindir Tidak Balik Modal Sampai Kiamat
Resmi Beroperasi! Mulai Besok, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Dinikmati Publik Secara Gratis
Jokowi Resmi Luncurkan Kereta Cepat 'Whoosh', Ini Arti Nama, Fasilitas dan Keunggulannya