PITUTUR.id - Rakus. Saat berbagai ahli sibuk bertanya kepada seorang sejarawan penulis buku Homo Deus perihal masa depan, aku mendapati diriku sibuk mengendus.
Mencari aroma. Setiap benda, udara, atau apa pun yang memiliki aroma akan kuhargai. Sayangnya nihil.
Pada akhirnya, aku bergabung dengan jutaan penderita Covid-19 yang mengalami anosmia.
Setidaknya butuh dua atau tiga minggu untuk dapat mengembalikan indera penciuman.
Terlebih, aku seorang perokok yang dapat memperparah penumpulan indera penciuman.
Covid-19 telah mengubah relasiku dengan aroma. Aku telah kehilangan pengalaman hal-hal remeh yang sering kutemui.
Ompol bayi, kayu, debu, susu tumpah, tanah basah, bahkan bau badan.
Kondisi tersebut menempatkan diriku dalam posisi berbahaya di ruang isolasi mandiri karena tak mampu mencium gas bocor atau benda terbakar. Situasi ini kerap memunculkan frustasi.
Demi mengaktifkan kembali reseptor penciuman, berbagai cara telah kutempuh. Aku berulang kali menghirup uap bercampur minyak kayu putih.
Tak ketinggalan mengendus aroma kopi panas yang sudah sangat dikenal oleh memori otak. Paling berisiko tentu saja mencuci hidung dengan campuran air dan garam dapur.
Indera penciuman itu kembali secara perlahan dan aneh. Minyak kayu putih hadir dengan aroma herbal tanpa rasa hangat.
Kopi hitam terasa seperti tanah kering. Betapapun demikian, aroma tersebut menjadi simbol pemulihan.
Diriku begitu antusias dan rakus. Aku meraih benda sekitar, sayangnya kembali nihil.Hingga tebersit untuk mencium aroma parfum.
Hugo Boss Orange for Men menjadi parfum pertama yang kuendus. Mood yang mulai muncul mendadak menguap. Tidak ada nuansa fresh dan hangat maupun aromatik dari parfum yang kukenal itu.
Artikel Terkait
Jurnalisme Pitutur: Mengartikulasikan Berita Melalui Pelajaran, Nasihat, dan Peringatan
Mengupas Sejarah Jurnalisme Pitutur: Memori Moral dalam Berita
Jakarta Tercekik Polusi, Pejabat Pindah ke IKN tak Lama Lagi
Pertanian Padi Gurun China: Menghidupkan Bumi yang Mati vs Food Estate Jokowi: Merusak Bumi yang Hidup
Empat Koruptor Kakap BLBI dan Satu Pembobol BNI: Kisah Para Penjarah Uang Negara