Pertanian Padi Gurun China: Menghidupkan Bumi yang Mati vs Food Estate Jokowi: Merusak Bumi yang Hidup

Photo Author
- Jumat, 25 Agustus 2023 | 14:03 WIB
Ilustrasi China mengubah pasir jadi padi, Indonesia mengubah hutan jadi food estate. (Pitutur.id)
Ilustrasi China mengubah pasir jadi padi, Indonesia mengubah hutan jadi food estate. (Pitutur.id)

 

PITUTUR.id - Di tengah gurun pasir yang tandus dan kering, ada secercah harapan hijau yang tumbuh. Itu adalah hasil dari teknologi pertanian padi gurun China, yang mampu mengubah pasir menjadi tanah subur.

Teknologi ini dikembangkan oleh ilmuwan China, Profesor Yi Zhijian dan timnya dari Universitas Jiaotong Chongqing. Mereka menciptakan suatu zat perekat yang terbuat dari selulosa tanaman, yang dapat dicampur dengan pasir dan membentuk lapisan tanah di permukaan gurun.

Zat perekat ini dapat menahan air, udara, dan pupuk, sehingga memungkinkan padi dan tanaman lainnya untuk tumbuh di sana.

Teknologi ini telah diuji coba di beberapa lokasi di China, seperti Gurun Ulan Buh di Mongolia Dalam, Gurun Taklimakan di Xinjiang, dan Gurun Kubuqi di Mongolia Dalam.

Baca Juga: Food Estate Jokowi: Solusi Brilian untuk Selamatkan Hutan dan Penuhi Kebutuhan Bangsa

Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi ini dapat meningkatkan hasil panen padi hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan metode konvensional.

Selain itu, teknologi ini juga dapat menghemat air irigasi hingga 50 persen. Teknologi ini bahkan mendapatkan penghargaan Earthshot Prize 2022, sebuah penghargaan bidang lingkungan yang didirikan oleh Pangeran William dari Inggris.

Teknologi pertanian padi gurun China ini merupakan salah satu contoh inovasi yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

Dengan teknologi ini, China berharap dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknya yang terus bertambah, sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca Juga: Indonesia Harus Belajar dari Sistem Pertanian Desa Cipta Gelar untuk Kebijakan Food Estate

Teknologi ini juga dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain yang memiliki lahan gurun yang luas, seperti Timur Tengah dan Afrika.

Sementara itu, di Indonesia, ada program yang bertolak belakang dengan teknologi pertanian padi gurun China. Program itu adalah food estate atau lumbung pangan, yang merupakan gagasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan secara terintegrasi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan lain-lain.

Namun, program ini menuai banyak kritik dari berbagai pihak, termasuk dari partai politik pendukung Jokowi sendiri, yaitu PDI Perjuangan (PDI-P). Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut program food estate sebagai proyek kejahatan lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Linieritas Pembangun Insan Cendekia di Sekolah Dasar

Minggu, 26 November 2023 | 08:38 WIB

Gibran Membangkang, PDIP Meradang

Selasa, 31 Oktober 2023 | 07:04 WIB

Politik Makan Siang Ala Jokowi

Selasa, 31 Oktober 2023 | 06:16 WIB

Wartawan, Si Pemberi Suara yang Terluka

Kamis, 5 Oktober 2023 | 13:35 WIB

Dari Satu ke Belasan Ribu, Rupiah Makin Sampah?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 15:36 WIB

Terpopuler

X