Wali Kota Surabaya Selesaikan Masalah Sekolah Petra dan Warga Tompotika, Tidak Bayar Uang Keamanan Lagi!

Photo Author
- Selasa, 6 Agustus 2024 | 11:19 WIB
Wali Kota Surabaya Selesaikan Masalah Sekolah Petra dan Warga Tompotika, Tidak Bayar Uang Keamanan Lagi! (IG Eri Cahyadi)
Wali Kota Surabaya Selesaikan Masalah Sekolah Petra dan Warga Tompotika, Tidak Bayar Uang Keamanan Lagi! (IG Eri Cahyadi)

Pitutur.id – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah berhasil memediasi polemik yang terjadi antara Yayasan Perhimpunan Pengajaran Pendidikan Kristen (PPPK) Petra dan warga di Perumahan Tompotika, Manyar, Surabaya. Polemik tersebut sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Dalam pendekatan komprehensif yang dilakukan, Eri Cahyadi menemui semua pihak terkait, termasuk warga RW IV, RW V, dan RW VII Manyar.

"Insya Allah sudah terselesaikan dan tersolusikan dengan baik. Warga Surabaya selalu menyelesaikan masalah dengan kebersamaan. Tidak ada masalah yang tidak bisa dibicarakan. Ini karakter arek Suroboyo," kata Eri Cahyadi Senin, 5 Agustus 2024.

Eri Cahyadi menjelaskan bahwa polemik tersebut bermula dari kesalahpahaman terkait kenaikan iuran keamanan dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta per bulan.

Baca Juga: Sempat Ada Masalah Soal Pembelian Buku Tambahan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Larang Pungutan Sekolah

"Yang terjadi bertahun-tahun adalah empat pihak (Petra, warga RW IV, warga RW V, dan warga RW VII) membayar jumlah uang yang sama untuk membayar honor semua tenaga keamanan atau satpam beserta operasionalnya, mulai dari pemelihara HT hingga CCTV," tutur Eri Cahyadi.

Menurut Eri, kesalahpahaman muncul karena pihak Petra keberatan dengan kenaikan iuran tersebut hingga akhirnya masalah ini viral.

"Sekarang tidak dititipkan ke RW, langsung dikelola sendiri oleh Petra. Petra langsung memperbaiki fasilitas umum, seperti eceng gondok yang ada di sungai dekat perumahan yang selama ini dikerjakan oleh RW, sekarang dikerjakan oleh Petra," tambahnya.

Petra juga akan menugaskan keamanan di delapan pintu perumahan untuk mengatasi kemacetan.

Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Dukung Kejati Jatim Ajukan Kasasi Kasus Ronald Tannur

"Kami akan bergerak bersama. Karena warga ini sejatinya meminta jangan macet, udara bersih, dan eceng gondoknya dibersihkan, karena perumahan ini kan lingkungannya Petra juga," jelas Eri Cahyadi.

Robertus Prananta, Wakil Direktur Sarana dan Prasarana (Sarpras) Yayasan PPPK Petra, mengatakan bahwa mereka akan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perumahan Tompotika.

"Nanti kami juga bersama pemkot melalui Dishub Surabaya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya untuk mengatur lalu lintasnya dan bozem yang berada di Tompotika," ucap Robertus.

Ketua RW IV Kelurahan Menur Pumpungan, Lili Aldjufri Hasan, berharap polemik tersebut dapat selesai dengan solusi yang baik.

"Kami ingin yang terbaik, ingin secara kekeluargaan. Kami tidak pernah menerima uang satu bulan Rp140 juta," tegas Lili Aldjufri Hasan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dinda Silviana Dewi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X