Lakukan Mediasi Sekolah Petra dan Warga Setempat, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Sudah Terselesaikan

Photo Author
- Selasa, 6 Agustus 2024 | 08:28 WIB
Lakukan Mediasi Sekolah Petra dan Warga Setempat, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Sudah Terselesaikan (IG Eri Cahyadi)
Lakukan Mediasi Sekolah Petra dan Warga Setempat, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Sudah Terselesaikan (IG Eri Cahyadi)
 
PITUTUR.id - Ketegangan antara Sekolah Petra dan warga Perumahan Tompotika, Manyar, Surabaya, akhirnya mereda berkat mediasi yang ditengahi oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
 
Polemik ini mencuat ke publik setelah adanya rumor bahwa yayasan pendidikan tersebut membayar iuran keamanan dengan besaran yang fantastis setiap bulannya.
 
Eri Cahyadi melakukan mediasi dengan semua pihak terkait, termasuk Yayasan PPPK Petra dan warga dari tiga RW di kawasan tersebut.
 
Eri menjelaskan, "Insya Allah sudah terselesaikan dan tersolusikan dengan baik. Warga Surabaya selalu menyelesaikan masalah dengan kebersamaan. Tidak ada masalah yang tidak bisa dibicarakan. Ini karakter arek Suroboyo."
 
 
Penjelasan ini menanggapi tuduhan bahwa Petra membayar ratusan juta rupiah per bulan, yang ternyata tidak benar.
 
Dana tersebut sebenarnya digunakan untuk honor satpam dan pengelolaan fasilitas keamanan.
 
Peningkatan iuran dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta per bulan untuk menutupi kenaikan gaji satpam sempat memicu kesalahpahaman.
 
Eri menjelaskan, "Di sini ada kesalahpahaman ketika akan ada kenaikan iuran dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta karena gaji satpam akan dinaikkan."
 
Kenaikan ini mengundang ketidaksetujuan dari pihak Petra, yang berujung pada viralnya isu tersebut di media sosial.  
 
 
Sebagai hasil mediasi, disepakati bahwa Petra tidak perlu lagi membayar iuran keamanan kepada RW.
 
Eri Cahyadi menambahkan, "Sekarang tidak dititipkan ke RW, langsung dikelola sendiri oleh Petra. Petra langsung memperbaiki fasilitas umum.
 
Contoh, seperti eceng gondok yang ada di sungai dekat perumahan yang selama ini dikerjakan oleh RW, sekarang dikerjakan oleh Petra."
 
Petra juga akan mengelola pengamanan dan perbaikan fasilitas umum, termasuk pembersihan eceng gondok dan pengaturan lalu lintas di perumahan.
 
Ketua RW IV, Lili Aldjufri Hasan, mengungkapkan kepuasan terhadap hasil mediasi, "Kami ingin yang terbaik, ingin secara kekeluargaan. Kami tidak pernah menerima uang satu bulan Rp140 juta."
 
Sementara itu, Wakil Direktur Sarpras Yayasan PPPK Petra, Robertus Prananta, menegaskan bahwa yayasan akan fokus pada Corporate Social Responsibility (CSR), dengan bantuan untuk pengaturan lalu lintas dan perbaikan fasilitas umum di Perumahan Tompotika.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X