Sosok Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) Ketua Umum Pan dan Pidato yang Menciptakan Gelombang Pandangan Kontroversial

PITUTUR.id - Dalam sorotan penuh kontroversi, pidato Menteri Perdagangan dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), telah menciptakan gelombang reaksi negatif dan pandangan kontroversial yang mendalam di berbagai lapisan masyarakat.

Pidato Menteri Perdagangan dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menggabungkan isu salat dengan dukungan politik terhadap pasangan Prabowo-Gibran ini bukan hanya menciptakan kegemparan di dunia maya.

tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang keterkaitannya dengan kunjungan beliau sebagai Menteri Perdagangan dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas)

Baca Juga: Solusi Cepat Atasi Device Berupa Laptop Lemot di Era Digital: Strategi Membersihkan File Sampah

Media sosial X dan Twitter menjadi medan pertempuran reaksi negatif terhadap pidato Zulhas, Berbagai komentar pedas dan penolakan atas pernyataan kontroversialnya.

Hingga memenuhi kolom-kolom diskusi bahkan mampu menciptakan suasana yang panas di dunia maya.

Video yang menyinggung tatanan salat dan menghubungkannya dengan dukungan politiknya telah menciptakan gelombang kritik tajam dari netizen.

Baca Juga: Kisah Dosen Ghaib Bakal Dijadikan Film, Diperkirakan Tayang tahun 2024, Ini Bocoran Para Pemerannya

Netizen menilai pidato tersebut sebagai kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai keagamaan dan menciptakan kesan politisasi agama yang merugikan.

Pidato Zulhas menjadi semacam bom kontroversi yang meledak secara virtual, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka.

terhadap penggabungan isu keagamaan dengan agenda politik. Pernyataan Zulhas yang menyentuh tatanan shalat, seperti tak perlu mengucapkan kata Amin dan tahiyatul akhir yang tak harus menggunakan satu jari.

Baca Juga: Tak Diduga! PAN Berikan Pernyataan Ini Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Zulkifli Hasan, Netizen Beri Komentar

menciptakan pertanyaan besar di kalangan masyarakat. Apakah ini merupakan bentuk menista agama atau sekadar ekspresi politik dari Zulhas?

Beberapa pihak langsung menganggap hal ini sebagai bentuk penistaan agama, sementara yang lain melihatnya sebagai strategi politik untuk menciptakan narasi yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.