Merapi Erupsi 18 Kali dalam Enam Jam, Kubah Barat Daya Bertambah Tinggi

PITUTUR.Id - Erupsi kembali terjadi di Gunung Merapi, Yogyakarta, Senin (9/10) pagi. 

Gunung yang masih aktif mengeluarkan guguran lava dan tercatat 18 kali letusan selama kurun waktu 6 jam.

Asap vulkanik yang menyerupai kubahpun semakin tinggi terlihat berada di Barat Daya. 

Gunung Merapi secara wilayah berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, semburan lava pijar tersebut meluncur ke arah dua sungai yang terletak di selatan dan barat daya gunung, yaitu Kali Bebeng dan Kali Boyong.

Baca Juga: Bikin Ngakak, Seorang Bocil Dibawa Terbang Layangan Hingga Ketinggian Beberapa Meter

Menurut Agus Budi Santoso, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, guguran lahar dengan jarak luncur paling jauh 1.800 meter itu terjadi antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

"Teramati 17 kali guguran lahar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah Kali Bebeng. Teramati satu kali guguran lahar ke arah Kali Boyong jarak luncur 1.000 meter," ujarnya.

Selain itu, Gunung Merapi juga mengalami gempa guguran sebanyak 39 kali dan gempa fase banyak sebanyak 60 kali.

Baca Juga: Tips Sukses Mendaftar CPNS 2023 di Hari Terakhir, Hindari Eror Situs dengan Cara Ini

Asap kawah bertekanan lemah terlihat berwarna putih dengan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Agus menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih dalam status Siaga atau Level III.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawasan rawan bencana dalam radius tiga hingga tujuh kilometer dari puncak gunung.

“Potensi bahaya guguran lahar dan awan panas guguran bisa berdampak pada beberapa sungai yang berada di lereng gunung. Jika terjadi letusan eksplosif, maka material lontaran vulkanik dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung,” katanya.

Baca Juga: KH Choirul Anam, Tokoh NU dan Politikus Senior Jatim, Meninggal Dunia