Komisi VII DPR RI Garis Bawahi Pentingnya Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

PITUTUR.id - Indonesia dengan segala keberlimpahan sumber daya energinya, kini menghadapi paradoks yang merumitkan upaya menuju masa depan energi yang berkelanjutan.

Hal ini menjadi sorotan tajam dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Edy Soeparno, yang pada Rabu 10 Juli 2024 menekankan urgensi transisi energi negara ini.

"Kita harus segera beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin timbul," ujar Edy dalam acara Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI yang diselenggarakan bersama Pertamina di Jakarta.

Meski Indonesia saat ini mengalami surplus energi, yang pada awalnya terlihat menguntungkan, hal itu sebenarnya menimbulkan kompleksitas tersendiri dalam upaya menambah kapasitas energi baru yang berkelanjutan.

Baca Juga: Rapat Bersama OJK, Komisi XI DPR RI Soroti Target Pengembangan Perbankan Syariah

Menurut Edy, kendala utama dalam perjalanan menuju energi terbarukan adalah masalah pendanaan. Meskipun terdapat sumber dana dari donor internasional, pinjaman lunak, dan lembaga multilateral, penggunaannya harus dipercepat agar infrastruktur energi terbarukan dapat dikembangkan dengan cepat dan efisien.

"Keekonomian energi terbarukan saat ini lebih menguntungkan daripada energi fosil dalam jangka panjang, meskipun membutuhkan investasi awal yang besar," tuturnya. 

Dia pun menjelaskan bahwa biaya operasional yang lebih rendah dan dampak lingkungan yang lebih bersahabat membuat energi terbarukan menjadi pilihan yang lebih cerdas untuk masa depan yang berkelanjutan.

Edy juga menyoroti prediksi penurunan drastis dalam surplus energi dalam beberapa tahun ke depan, menekankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempercepat transisi energi.

Baca Juga: DPR RI Dorong Studi Kelautan dengan Dukungan Kapal Riset Canggih Ocean X

Dia bahkan mendesak pemerintah untuk memberikan insentif yang lebih besar, termasuk kebijakan fiskal yang menarik bagi investor dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan.

"Dalam konteks ini, kolaborasi antara PLN dalam pengembangan infrastruktur transmisi dan grid dengan sektor swasta atau BUMN yang berinvestasi dalam pembangkit energi terbarukan sangat penting," ucap Edy menambahkan.

Dengan dukungan politik yang kuat dan sumber pendanaan yang memadai, Edy optimis bahwa Indonesia dapat mencapai tujuan energi bersih dengan efisiensi yang lebih baik dan dampak lingkungan yang minimal.

Transisi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.***